Banyak Kulkas Tak Berfungsi Akibat Spaning Rendah

id tegangan listrik rendah, elektronik rusak, warga margapunduh

Di sini listrik tegangannya rendah sekali, mesin pompa air, kipas angin, dan lampu menyalanya kecil, bahkan lemari es (kulkas) tidak bisa dingin lagi."
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Ratusan warga di Marghapunduh, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, mengharapkan pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera membenahi rendahnya spaning (tegangan) listrik yang berakibat alat elektronik, seperti kulkas, tidak berfungsi maksimal.

"Di sini listrik tegangannya rendah sekali, mesin pompa air, kipas angin, dan lampu menyalanya kecil, bahkan lemari es (kulkas) tidak bisa dingin lagi," kata warga Desa Kampungbaru, Kecamatan Margapunduh, Rony (50), di Kampungbaru, Minggu (24/5).

Menurut bapak dari tiga orang anak yang sehari-hari sebagai pedagang dan bertani itu, kondisi seperti itu sudah cukup lama, hampir dua hingga tiga bulan terakhir.

Kondisi yang paling parah adalah lemasi es, baik milik perumahan penduduk biasa maupun pemilik warung yang menjual aneka minuman ringan dingin.

"Sekarang susah mau jualan minuman dalam kaleng atau botol yang dingin karena kulkasnya tidak bisa dingin lagi, malah sering mengeluarkan air karena gumpalan esnya mencair akibat kurang setrum listrik," ujar seorang penjual minuman Ny. Wati (35).

Sebelumnya, warga Desa Kampungbaru yang terdiri atas beberapa dusun itu bangga bisa menikmati aliran listrik dari PLN meski belum merata.

Bagi warga yang belum mampu memasang meteran listrik sendiri, banyak yang menumpang atau nyambung ke rumah tetangga terdekatnya walaupun hal itu sebenarnya dilarang dan membahayakan.

Setelah listrik masuk, warga setempat yang tinggal di desa yang berjarak sekitar 60 km sebelah selatan Kota Bandarlampung itu juga gembira karena ada beberapa operator telepon seluler yang memasang menara sehingga bisa memudahkan komunikasi ke dunia luar.

Namun belakangan ini, yang masih menyulitikan adalah tegangan listrik yang rendah dan kondisi jalan provinsi yang rusak parah sehingga menyulitkan teransportasi barang dan orang dari dan ke kota ke desa di kawasan pantai itu.

Sementara itu, Kepala Desa Kampungbaru melalui Kaur Pembangunannya Hanapi didampingi warga setempat, Hikmat, mengatakan bahwa di Kampungbaru ada sekitar 400--500 pelanggan listrik PLN.

Hikmat mengemukakan bahwa kondisi rendahnya tegangan listrik PLN itu terjadi sudah cukup lama, sekitar 2--3 bulan terakhir.

"Sudah sangat lama Pak, sudah lebih dari 2 bulan. Sekarang saja tetangan listriknya masih rendah ini. Pompa air tidak pada naik, lampu redup, dan kulkas tidak normal," katanya.

Menurut dia, berdasarkan informasi yang diterima warga dari pihak PLN, kondisi itu terjadi, antara lain karena makin banyaknya jumlah pelanggan listrik, makin tingginya penggunaan daya listrik, sementara gardu listrik yang tersedia kurang memadai.

"Saya dapat informasi dari pamong di sini, katanya tegangan listrik yang rendah ini karena gardunya kurang," kata Edy, warga Kampungbaru lainnya.

Mereka sangat mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Pemerintah Provinsi Lampung, dan pihak PLN segera mengatasi masalah itu.

"Keberadaan tenaga listrik ini sangat penting, selain untuk penerangan, penggunaan alat-alat dan perabot rumah tangga, juga untuk usaha ekonomis produktif rumah tangga. Kalau listrik tidak normal, ya, susah," kata Edy.