Presiden: Harus Berani Ambil Tindakan Demi Rakyat

id antaralampung.com, berita lampung terkini, jokowi, jalan tol,presiden

 Presiden: Harus Berani Ambil Tindakan Demi Rakyat

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Presiden Joko Widodo berpesan kepada para menteri, pihak BUMN maupun kepala daerah, harus berani mengambil tindakan untuk kepentingan rakyat banyak.

Kepentingan yang lebih besar harus didahulukan di atas kepentingan segelintir orang yang mencoba mengganggu laju percepatan pembangunan di suatu daerah, katanya di Sabahbalau Kecamatan Tanjungbintang Kabupaten Lampung Selatan, Kamis.

Saat meresmikan pemancangan perdana untuk pembangunan jalan tol Trans Sumatera di Kecamatan Tanjungbintang Kabupaten Lampung Selatan, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah saat ini fokus kepada pembangunan infrastruktur karena nantinya rakyat yang akan menikmati hasilnya.

Nantinya dengan kondisi infrastruktur yang baik di satu daerah akan terbentuk transportasi yang lebih cepat dengan bermuara pada biaya barang dan jasa menjadi lebih murah juga, katanya.

Karena itu, Presiden Jokowi berpesan agar semua pihak mendorong dan mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur termasuk pembangunan jalan tol Trans Sumatera tersebut.

Presiden mengatakan persiapan pembangunan jalan tol Sumatera di Provinsi Lampung terbilang cepat, karena kurang dari enam bulan sudah mampu mempersiapkan pembangunan hingga saat ini dalam kondisi groundbreaking.

Karena itu, Presiden mengapresiasi hasil kerja keras Pemerintah Provinsi Lampung atas percepatan persiapan pembangunan tol Sumatera ini.

Presiden Jokowi dalam acara ini didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo yang meresmikan groundbreaking sebagai tanda dimulai pembangunan jalan tol Trans Sumatera dengan tahap pertama pada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.

Hadir dalam acara ini Menteri PU dan Perumahan Rakyat M Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini M Soemarno, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Iskandar MS, anggota Forkopimda Provinsi Lampung, para bupati/wali kota di Lampung, dan sejumlah pejabat pusat maupun daerah lainnya.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan Provinsi Lampung memiliki posisi yang strategis sebagai pintu gerbang Sumatera.

Dengan posisi strategis tersebut, Provinsi Lampung memiliki beban transportasi baik darat maupun laut yang begitu berat dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera.

Menurut Gubernur, dengan mobilitas yang tinggi, maka permasalahan di bidang infrastruktur, antara lain status kelas jalan eksisting tidak sesuai dengan fungsi jalan, diperparah kemacetan pada jalan nasional yang berimbas kerusakan ruas jalan Provinsi akibat overload kendaraan antara lain akibat pengangkutan batu bara.

Kapasitas jalan dengan lebar rata-rata 5--7 meter, tidak memadai untuk menampung lalu lintas harian rata-rata yang semakin meningkat, dampaknya adalah semakin meningkatnya angka kecelakaan dan kemacetan lalu-lintas, ujar Gubernur Ridho pula.

Tahun 2004, jumlah kendaraan di Lampung tercatat 548.678 unit, selama sembilan tahun meningkat menjadi 2.636.819 unit pada tahun 2013.

Gubernur menegaskan, Pemprov Lampung yang didukung oleh pemerintah kabupaten/kota se-Lampung dan stakeholder terkait, terus berupaya mencari solusi agar permasalahan transportasi, infrastruktur dan perekonomian dapat semakin baik, salah satunya adalah mengupayakan pembangunan jalan tol.

"Alhamdulillah, atas berbagai upaya dan kerja keras tersebut, di era kepemimpinan Bapak Ir Joko Widodo pembangunan jalan tol ini dapat terealisasi," ujar Gubernur Lampung itu pula.

Presiden Jokowi melakukan pemancangan pertama menandai pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung, di Desa Sabahbalau, Kabupaten Lampung Selatan.

Presiden tiba di lokasi pencanangan pembangunan jalan tol di Kecamatan Tanjung Bintang itu, dengan menggunakan kendaraan bernomor polisi RI 1 pada pukul 09.50 WIB, didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan pejabat teras lainnya.

Panjang jalan tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi, Lampung, sekitar 140,41 km dengan luas 2.671,62 hektare, melintasi tiga kabupaten di Lampung, yakni Lampung Selatan, Pesawaran, dan Lampung Tengah.

Jalan tol itu berada di wilayah Kabupaten Lampung Selatan sepanjang 104,7 km dengan luas 1.867,70 ha, sedangkan di Pesawaran sepanjang 5,60 km dengan luas 135,18 ha, dan Lampung Tengah sepanjang 30,11 km seluas 668,48 ha.

Jalan ton ini merupakan bagian dari rencana besar pemerintah untuk membangun jalan tol dari Lampung ke Aceh, untuk mendukung infrastruktur transportasi nasional di Sumatera.