Barantin luncurkan pelayanan digital untuk percepat layanan

id Lampung,Bandarlampung,Pemkot Bandarlampung,Badan Karantina,Karantina

Barantin luncurkan pelayanan digital untuk percepat layanan

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean, saat dimintai keterangan. Bandarlampung, Kamis, (9/11/2023). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampug (ANTARA) - Badan Karantina (Barantin) melakukan uji coba pelayanan berbasis digital dengan meluncurkan aplikasi yang mempercepat layanan bagi pelaku usaha.

"Kami meluncurkan enam aplikasi layanan bagi pelaku usaha hasil inovasi dari Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Badan Karantina. Layanan digital ini untuk berbagai urusan," kata Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean, di Bandarlampung, Kamis.

Dia mengungkapkan bahwa secara umum keenam aplikasi yang diluncurkan memuat sistem layanan  karantina seperti Sistem Laboratorium Terintegrasi Karantina Indonesia (Silasik), Quarantine Sistem Informasi Perkarantinaan Indonesia Terintegrasi (Q-Ipas), Sistem Manajemen Pelatihan Karantina (Simpatik).

Kemudian, aplikasi Sistem Pengawasan dan Pengendalian Cites Karantina Indonesia (Specia), Strategi Peningkatan Pelayanan Karantina Terhadap Ekspor Pertanian, dan terakhir Sistem Ketertelusuran Karantina Terintegrasi (Sikatrin).

"Keenam aplikasi itu saat ini masih berbeda-beda peruntukannya, tapi ke depan inovasi ini akan dijadikan satu muara yang akan dipakai oleh Badan Karantina secara nasional, hal ini bertujuan untuk mempermudah pengguna layanan," kata Sahat.

Dia  menginginkan ke depan seluruh pelayanan pada Badan Karantina di Indonesia menggunakan sistem digital yang sedang dibangun ini, sehingga selain mempermudah layanan juga dapat mempersingkat waktu.

"Karena ini masih tahap uji coba, maka saya juga minta ada target dari kawan-kawan, seperti berapa lama layanan memakai aplikasi itu, hitungan jam atau hari, sehingga pelaku usaha dapat mengatur waktu dan jadwalnya," kata dia.

Dia mengatakan, setelah uji coba dan menyosialisasi kepada pelaku usaha serta mengkaji manfaat dari enam aplikasi yang diluncurkan ini; tidak menutup kemungkinan ke depan semua layanan akan diimplementasikan secara digitalisasi

"Jadi layanan digitalisasi ini, nanti akan kami diterapkan se-Indonesia. Tapi sekarang masih tahap uji coba karena untuk menerapkan sebuah sistem tidak bisa serta merta, karena implementasi itu harus ada sosialisasinya ke pengguna layanan dan melihat juga level keamanannya seperti apa, tetapi idealnya aplikasi ini untuk mempermudah layanan kami," kata dia.