Angkutan Lebaran di Lampung mulai diuji kelaikannya

id Persiapan lebaran, keselamatan transportasi, uji kelaikan kendaraan, dishub Lampung

Angkutan Lebaran di Lampung mulai diuji kelaikannya

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo saat memberi keterangan di Bandarlampung, Kamis (16/3/202). FOTO ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung mengatakan bahwa saat ini sedang melakukan uji kelaikan angkutan umum menjelang mudik Lebaran 2023 di daerah itu.

"Untuk uji kelaikan angkutan umum menjelang mudik Lebaran sudah mulai dilakukan untuk beberapa jenis angkutan," kata Kepala Dishub Provinsi Lampung Bambang Sumbogo, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan salah satu jenis angkutan yang telah melaksanakan uji kelaikan tersebut ialah untuk angkutan penyeberangan.

"Cek kelaikan kapal sebagai angkutan penyeberangan laut menuju Pulau Jawa sudah dilaksanakan, dan untuk kendaraan bermotor akan dilakukan 30 hari sebelum Idul Fitri atau saat puasa pertama," tambahnya.

Ia menjelaskan pelaksanaan uji kelaikan tersebut akan terus dilakukan sejak 7-10 hari menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Kalau memang masih ditemukan kendaraan atau angkutan umum yang belum melaksanakan uji kelaikan atau KIR maka bisa dimaksimalkan pada 7 hari menjelang Idul Fitri. Harapannya ini dapat dilakukan dan selesai sesuai jadwal yang ditentukan," katanya.

Menurut dia kegiatan pemeriksaan kelaikan angkutan menjelang mudik Lebaran tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat pengguna transportasi umum.

"Pemeriksaan ini dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat saat melaksanakan mudik Lebaran beberapa waktu ke depan," kata Sumbogo .

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 diprediksi mencapai 123,8 juta orang.

Untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu mobil pribadi 22,07 persen atau 27,32 juta orang, sepeda motor 20,3 persen bila dikonversi sebanyak 25,13 juta orang, bus 18,39 persen atau 22,77 juta orang, kereta api antarkota 11,69 persen atau 14,47 juta orang, dan mobil sewa 7,7 persen atau 9,53 juta orang.