Kasus meninggal konfirmasi COVID-19 bertambah 54, seorang dari Lampung

id Update COVID-19, pandemi, kasus konfirmasi, DKI Jakarta,covid

Kasus meninggal konfirmasi COVID-19 bertambah 54, seorang dari Lampung

Tangkapan layar - Materi pemaparan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin terkait laju kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia dalam sebulan terakhir yang diterima di Jakarta, Rabu (16/11/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).

Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia bertambah 8.486 orang pada 16 November 2022 pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu sore, melaporkan kasus harian itu menambah jumlah terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 sebanyak 6.365.087 orang.

Dalam laporan itu disebutkan provinsi yang menjadi penyumbang penambahan kasus terbanyak yakni DKI Jakarta 3.668 kasus, Jawa Barat 1.464 kasus, Jawa Timur 835 kasus, Banten 814, dan Jawa Tengah 573 kasus.

Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 54 jiwa, di antaranya dari Jawa Tengah 14 jiwa, Yogyakarta tujuh jiwa, DKI Jakarta dan Jawa Timur masing-masing lima jiwa, Sumatera Selatan empat jiwa, Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Timur, masing-masing tiga jiwa, Jambi dan NTB masing-masing dua jiwa, serta Lampung, Aceh, Sumatera Barat, masing-masing satu jiwa.

Satgas COVID-19 juga mencatat, jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 4.177 kasus aktif.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk segera mengakses perlindungan vaksin COVID-19 guna mencegah kematian.

"Masyarakat yang belum divaksin sangat beresiko meninggal di wave (gelombang) kali ini," kata Budi dalam pesan tertulis hari ini.

467 kematian 

Dalam sebulan terakhir, kata Budi, telah terjadi 467 tambahan kasus kematian akibat COVID-19. Sebanyak 47 persen di antaranya diketahui belum divaksin dosis primer, serta 19 persen lainnya belum divaksin booster.

Selain itu, 59 persen angka kematian dialami pasien berusia di atas 60, 35 persen usia 19--59 tahun.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengemukakan Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 mulai mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia.

"Varian baru XBB, BQ.1 sekarang sudah 25 persen dari proporsi kasus. Nanti bisa menggeser varian sebelumnya," katanya.