Akibat pengiriman yang jauh, kambing untuk kurban di Batam banyak mati

id Aturan pengiriman qurban,Kambing kelelahan,Kematian hewan kambing,Kepri

Akibat pengiriman yang jauh, kambing untuk kurban di Batam banyak mati

Pedagang hewan qurban di Batam memotong kambing yang sudah terlihat hampir mati akibat kelelahan. (ANTARA/Yude)

Bagam (ANTARA) - Pedagang hewan ternak kurban di Batam mengatakan angka kematian ternak kambing sangat tinggi akibat kelelahan karena aturan pemerintah tentang pengiriman hewan kurban yang lebih jauh dibandingkan tahun lalu.

“Angka kematian kambing luar biasa, mungkin akibat perjalanan lebih jauh. Perjalanan itu biasanya kalau melalui Kuala Tungkal, Jambi, kematian hanya 1 sampai 2 ekor saja, sekarang ini karena lebih jauh karena dari Lampung Tengah,” ujar Kakan Sriagung, salah satu pedagang hewan qurban di Batam Kepulauan Riau, Senin.

Dia menjelaskan pada pengiriman terakhir beberapa hari lalu dari Lampung Tengah, angka kematian kambing bahkan lebih dari setengah dari jumlah kambing yang dikirimkan.

“Kambing kemarin ada masuk juga sekitar 70 ekor dan matinya sekitar 40 ekor, angka kematiannya luar biasa,” katanya.

Kambing-kambing yang mati itu terpaksa harus dikuburkan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

"Dua hari lalu, sampai nangis kami, Bang, baru sampai, belum masuk kandang sudah mati," ucapnya.

Ia menilai aturan pemerintah yang mengharuskan hewan kurban itu di kirim dengan sistem port to port (pelabuhan ke pelabuhan) yang terlalu jauh tidak cocok untuk hewan kurban jenis kambing.