Bupati Dairi mendorong siswa terapkan konsep pembelajaran 4C

id Dairi

Bupati Dairi mendorong siswa terapkan konsep pembelajaran 4C

Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu. ANTARA/HO

Sidikalang (ANTARA) - Bupati Dairi, Sumatera Utara, Eddy Keleng Ate Berutu memotivasi para siswa agar dapat menerapkan konsep pembelajaran 4C yaitu "critical thinking, creativity, collaboration, dan communication" atau berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.

"Pembelajaran abad 21 perlu memahami konsep keterampilan 4C. Dimana skill 4C ini mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial, seperti critical thinking, creativity, collaboration, dan communication," katanya di Sidikalang, Sabtu.

Berbicara mengenai dunia pendidikan yang tentu perlu penyesuaian sesuai dengan zaman dan keadaan karena pendidikan yang sifatnya dinamis, perlu ditata dan menyesuaikan dengan keadaan dan sistem pendidikan abad sekarang.

"Mengingat pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi, maka bagaimana cara kita agar dapat mengintegrasikan semua hal itu untuk melakukan sebuah perubahan atau inovasi harus dimulai dari diri sendiri," katanya.

"Berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah amatlah penting disamping itu Creativity atau Ketrampilan berpikir Kreatif atau berpikir tanpa dibatasi aturan yang cenderung mengika, akan sangat berpengaruh pada perkembangan otak manusia.,"ujarnya.

Ia menambahkan, seseorang harus dapat melihat suatu masalah dari berbagai perspektif atau sudut pandang sehingga pikirannya lebih terbuka dalam menyelesaikan masalah.

Disamping itu kata Eddy, Collaboration atau Keterampilan Bekerja Sama dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama juga punya peranan penting.

Eddy bertutur, dalam Communication, atau ketrampilan dalam berkomunikasi diperlukan kemampuan memahami konteks, agar pesan kita tersampaikan.

"Konsep Keterampilan 4C Pembelajaran Abad 21 harus dimiliki oleh seluruh peserta didik generasi milenial. Oleh guru selaku fasilitator dapat menerapkan konsep ini dimulai dari pendidikan non formal hingga perguruan tinggi," katanya.