Bupati minta kejayaan Kopi Sidikalang dikembalikan

id dairi, kopi sidikalang

Bupati minta kejayaan Kopi Sidikalang dikembalikan

Ilustrasi- Sensasi menikmati kopi produksi Samosir di Desa Parhillo Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir. (ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Medan (ANTARA) - Bupati Dairi, Sumatera Utara, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan kejayaan Kopi Sidikalang harus dikembalikan dan untuk semua pemangku kepentingan di daerah itu harus bekerja keras agar harapan itu dapat diwujudkan.

"Kita harus mengembalikan kejayaan Kopi Sidikalang sehingga akan kembali dikenal di tingkat nasional maupun mancanegara. Kopi Sidikalang salah satu masuk dalam on Board Beli Kreatif Danau Toba," katanya di Sidikalang, Selasa.

Ia mengatakan Kabupaten Dairi merupakan daerah dataran tinggi dengan 53,85 persen wilayahnya memiliki jenis tanah liparit yang sangat baik untuk perkebunan kopi.

Petani kopi Dairi juga mempunyai pengalaman dan keterampilan yang sangat baik diturunkan sebagai warisan budaya.

"Petani kopi kita mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam mengelola warisan budaya ini. untuk itu tim percepatan akses keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Dairi mendorong kemudahan akses modal bagi seluruh petani," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa pertumbuhan kopi relatif stag dalam beberapa tahun belakangan ini dan tindakan yang dilakukan adalah melakukan peremajaan dan menambah lahan dan tanaman kopi di Dairi.

Tanaman Kopi di Dairi dibagi dua kluster yakni Kopi Rubusta dan Arabika. Serta pemkab Dairi menargetkan dalam lima tahun ini 5 ribu hektare tanaman baru.

"Belakangan ini juga banyak anak-anak muda Sidikalang terispirasi, mereka banyak menekuni bagian hilir dari kopi seperti coffe shop, belajar barista, Q Greading dan asosiasi banyak membantu para anak muda untuk menumbuhkan namun di hulunya belum menarik bagi anak-anak muda. Masih banyak dilakukan oleh petani senior dan kita ingin petani milenial bisa ikut berperan di hulu," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan tanaman kopi sidikalang pada umumnya masiah dijual dalam bentuk green bean (produk baku).Bentuk bubuk masih sedikit dan melihat situasi tersebut Pemkab Dairi berusaha meningkatkan kemampuan

untuk memproses kopi dengan teknologi baru seperti kopi kapsul yang lagi trend di kota-kota besar, kopi tersebut bisa disimpan lebih lama dengan nilai tambah yang lebih besar.

Namun karena keterbatasan diakibatkan COVID-19, Pemkab Dairi mencoba merangkul swasta untuk bersama-sama mengembangkan dan mengadopsi produksi kopi dan hilirisasi kopi dengan menginisiasi berdirinya koperasi kopi yang didalamnya para penggiat kopi.