Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 2022, memfokuskan pada pemulihan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan berkelanjutan.
"Presidensi G20 Indonesia telah mengumumkan tema besarnya, yakni 'Recover Together, Recover Stronger'," kata Dirjen Semuel dalam keterangan resminya, dikutip pada Rabu.
"Tujuan kami adalah untuk mengatasi dampak pandemi dan mendapatkan kepercayaan global. Tidak hanya akan pulih, tetapi G20 akan kembali lebih kuat dengan mendukung produktivitas, menciptakan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan inklusif berkelanjutan," imbuhnya.
Pemerintah Indonesia juga meyakini ekosistem digital penting dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi yang lebih kuat.
Oleh karena itu, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menyatakan Indonesia berkomitmen memberdayakan bisnis digital dan menciptakan masyarakat digital untuk menghasilkan ekosistem digital yang menyeluruh.
"Komitmen G20 dalam mempromosikan ekonomi digital global akan ditingkatkan dengan merangkul potensi startup," kata Semuel.
"Kita harus mendukung startup yang sedang berkembang dengan menyediakan platform bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan go global," ujarnya menambahkan.
Menurut Dirjen Semuel, pembangunan ekosistem itu mencakup pengembangan jaringan yang memungkinkan pelaku inovasi, perusahaan investor teknologi pemula dan pemerintah membangun kemitraan.
"Jaringan Inovasi Digital G20, kelanjutan dari Innovation League G20, hadir untuk mewujudkan upaya tersebut," tandasnya.
Upaya itu, lanjut dia, juga dilatari pengalaman Indonesia dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Tanah Air.
Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang menggunakan media sosial paling aktif di dunia.
Sekitar 39 persen penduduk merupakan pengguna internet di Asia Tenggara, sementara pertumbuhan ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan mencapai 11 persen year-on-year.
"Sebagai negara yang memiliki 202,6 juta pengguna internet dan 170 juta pengguna aktif media sosial, Indonesia memiliki startup teknologi bernilai miliaran dolar di Asia Tenggara," kata Semuel.
"Negara peringkat nomor 5 dalam jumlah startup tertinggi di dunia. Dengan ekosistem startup yang tumbuh pesat, ekonomi internet Indonesia diprediksi mencapai 124 miliar dolar AS pada tahun 2025," lanjutnya.
Dirjen Semuel menyatakan, selama pandemi COVID-19, ekonomi internet Indonesia tetap tangguh. Bahkan, dalam menghadapi perlambatan global.
"Selama masa-masa sulit ini, sektor e-commerce tetap menjadi pendorong pertumbuhan utama, meningkat sebesar 11 miliar dolar AS, mengimbangi kontraksi 7 miliar dolar AS di sektor travel," ujarnya.
Bahkan, dalam 1,5 tahun terakhir Indonesia telah menyambut kehadiran tiga unicorn baru, di mana salah satunya, Ajaib, platform perdagangan saham online Indonesia.
Dirjen Semuel mengatakan, hanya membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk mencapai status unicorn.
"Dengan latar belakang tersebut, kami yakin Indonesia dapat berbagi pembelajaran berharga kepada negara-negara G20 lainnya, sekaligus berharap dapat bertukar ilmu dengan negara lain, terutama dari berbagai kawasan," katanya.
Berita Terkait
Menlu RI suarakan isu Gaza dalam pertemuan G20
Kamis, 22 Februari 2024 11:11 Wib
Lalu lintas internet Telkomsel naik selama KTT G20
Selasa, 22 November 2022 16:53 Wib
Gubernur Lampung raih penghargaan atas pemenuhan hak disabilitas
Senin, 21 November 2022 22:25 Wib
ASDP pacu pengembangan green port berkelanjutan
Minggu, 20 November 2022 18:39 Wib
Jadi lokasi KTT G20, Bali raih perbaikan infrastruktur senilai Rp800 miliar
Sabtu, 19 November 2022 5:27 Wib
Indonesia sukses sebagai tuan rumah KTT G20
Jumat, 18 November 2022 13:19 Wib
Jasa Raharja Aktif Bersama Korlantas Polri pada KTT G20
Jumat, 18 November 2022 12:04 Wib
Dirut PLN sebut G20 bukti PLN sanggup pasok listrik bertaraf internasional
Kamis, 17 November 2022 20:14 Wib