Kasus penularan COVID-19 alami peningkatan, Metro berstatus zona merah

id Metro Zona Merah, COVID-19 di Metro, Kasus COVID-19 Metro

Kasus penularan COVID-19 alami peningkatan, Metro berstatus zona merah

Kepala Dinask Kesehatan Kota Metro, Erla Andriani saat wawancara di Dinkes Metro, Selasa (15/6). (Antara Lampung/M. Misaf Khan)

"Kondisi hari ini dinilai secara  epidemiologis (ilmu tentang penyebaran penyakit menular), penanganan. Ada tiga klasifikasi sehingga dikatakan zona merah. Indikator utama yang menjadi penyebab adalah; melonjaknya angka kasus COVID-19, angka kesembuh
Metro (ANTARA) - Kota Metro berstatus zona merah COVID-19, hal itu diakibatkan lonjakan angka penularan pasien COVID-19 tinggi dan persentase pasien sembuh juga rendah.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Metro, Erla Andrianti menuturkan,  perubahan zonasi ditetapkan oleh pusat, dan baru pagi tadi mendapat informasi.

"Status zonasi ditentukan pusat sejak dua Minggu, saya mendapat info perihal zonasi itu baru tadi pagi dari grub whatsapp provinsi. Sudah saya share ke Satgas dan nanti malam kita akan menggelar rapat," kata Erla saat wawancara di Kantor Dinkes Kota Metro, Selasa.

Ia mengatakan, status zona merah COVID-19 Kota Metro akibat meningkatnya kasus penularan dengan persentase pasien sembuh yang rendah.

"Kondisi hari ini dinilai secara  epidemiologis (ilmu tentang penyebaran penyakit menular), penanganan. Ada tiga klasifikasi sehingga dikatakan zona merah. Indikator utama yang menjadi penyebab adalah.melonjaknya angka kasus COVID-19, angka kesembuhan pasien rendah dan persentase BOR rumah sakit tinggi," tuturnya.

Erla menambahkan, alasan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Metro tinggi juga karena Metro memiliki PCR yang dapat mendeteksi penyakit itu secara efektif.

"Terjadinya ketetapan tersebut karena kita memiliki alat PCR di RS Ahmad Yani Metro, otomatis sangat cepat untuk mendeteksi pasien positif COVID-19," timpalnya.

Walau begitu, lanjut Erla, penerapan PPKM Mikro sudah maksimal dilakukan, namun tetap harus ditingkatkan.

"PPKM Mikro membantu dengan adanya isolasi di setiap kelurahan, itu membantu untuk pencegahan serta penanganan tingkat RT. Termasuk sosialisasi di setiap kelurahan sudah dilakukan secara optimal, namun perlu ditingkatkan lagi. Mengingat, banyak pasien tertular melalui klaster keluarga," pungkas Erla.