Tingkat hunian hotel di Lampung pada Agustus naik

id PHRI,Wisatawan,Pariwisata

Tingkat hunian hotel di Lampung pada Agustus naik

Ilustrasi (ANTARA/Dian Hadiyatna/Ho)

Bandarlampung (ANTARA) - Perhimpuan Hotel dan Restoran Iindonesia (PHRI) Lampung menyebutkan bahwa tingkat hunian kamar hotel di provinsi ini pada Agustus 2020 mengalami peningkatan sekitar 50 persen dibandingkan saat awal COVID-19 merebak.

"Selain karena saat ini kita dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru, peningkatan hunian terjadi pada Agustus disebabkan di bulan itu ada libur panjang cuti bersama," kata Sekretaris PHRI Lampung, Friandi Indrawan, di Bandarlampung, Senin.

Sehingga, lanjut dia, banyak wisatawan yang berlibur ke Lampung terutama dari daerah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) dan Jabotabek.

"Kalau kita lihat indikatornya kemarin pada cuti bersama dan libur panjang, seluruh jenis hotel dan akomodasi mereka pakai, tapi jika ini dibilang sudah pulih sepenuhnya jelas belum," kata dia.

Ia mengatakan bahwa untuk dapat pulih sepenuhnya dibutuhkan waktu hingga enam bulan ke depan dengan harapan potensi pariwisata di Lampung dapat terus meningkat di masa adaptasi kebiasaan baru ataupun sampai vaksin COVID-19 dapat ditemukan.

"Dibutuhkan enam bulan atau lebih untuk bisa pulih kembali normal, tapi itu pun kalau semua berjalan dengan baik, baru kita berbicara pulih," kata dia.

Menurutnya, meski saat ini sedang dalam masa pandemi COVID-19, namun karena tidak ada satupun kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang berwarna merah maka wisatawan menjadikannya salah satu alternatif liburan mereka.

"Ditambah lagi Lampung menduduki peringkat satu dalam hal pencegahan COVID-19 sehingga ini juga menjadi tolok ukur para wisatawan untuk datang ke sini," katanya.

Kemudian, lanjut dia, banyaknya wisatawan luar daerah seperti dari Sumbagsel dan Jabotabek kemari disebabkan adanya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) serta penyebrangan laut menggunakan kapal eksekutif yang membuat jarak Lampung dengan daerah-daerah tersebut semakin dekat.

Memang wabah COVID-19 belum menghilang sehingga beberapa kali rapat dengan Pemprov,pihak pariwisata diminta untuk perduli dalam pencegahan penyebaran virus di objek wisatanya dengan merujuk pada Peraturan Gubernur tentang protokol kesehatan menuju produktif aman COVID-19.