IDI Bandarlampung tegaskan "Prof Hadi Pranoto" bukan anggotanya

id COVID-19,Wuhan

IDI Bandarlampung tegaskan "Prof Hadi Pranoto" bukan anggotanya

Ketua IDI Cabang Bandarlampung dr Aditiya M Biomed, di Bandarlampung, Senin. (3/8/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - IDI Cabang Bandarlampung menegaskan bahwa penemuan obat herbal yang diklaim antivirus corona oleh seseorang yang mengaku sebagai "Prof Hadi Pranoto" belum teruji kebenarannya secara klinis dan fakta.

"Kami IDI yakin bahwa apa yang disampaikan orang tersebut belum terbukti kebenarannya baik secara klinis maupun fakta di lapangannya, karena obat herbal anti COVID-19 tidak jelas asal-usulnya," kata Ketua IDI Cabang  Bandarlampung dr Aditiya M Biomed, dihubungi di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, orang yang disebut sebagai profesor dalam bidang ilmu mikrobiologi tersebut hanya mengambil keuntungan saja agar produknya dapat terjual di masyarakat.

"Ini kan ujung-ujungnya jualan yang saya sangat sayangkan kenapa itu ditanggapi," kata dia.

Menurut dia, dengan adanya informasi seperti itu yang menjadi kasihan adalah masyarakat sebab di saat kondisi seperti ini mereka memang menunggu-nunggu adanya obat COVID-19 namun diberikan harapan palsu.

"Bila memang sudah ribuan orang sembuh dengan herbal itu mana dong buktinya, ini kan kasihan masyarakat sedang dalam kondisi seperti ini malah dikasih informasi yang kebenarannya belum teruji," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa IDI se-Indonesia juga sangat penasaran dengan orang yang katanya menemukan obat anti COVID-19 tersebut.

"Kami juga IDI penasaran, anggota kami sampai mencari-cari biodata orang tersebut  tapi tidak ditemukan. Ada yang bilang dari IPB, memang nama yang serupa, tapi fotonya bukan orang yang bersangkutan," jelasnya.

Bahkan, lanjut dia, Pengurus Besar (PB) IDI sempat bertanya kepadanya apakah orang tersebut merupakan anggota IDI di Lampung.

"Tentunya saya jawab bukan dan tidak ada. Jika pun dia adalah Guru Besar di Fakultas Kedokteran tentunya kami IDI bakal tahu siapa guru yang mengajar selama ini. Jadi ini benar-benar hoaks dan ujung-ujungnya hanya berjualan," kata dia.