Bos McLaren sebut Ferrari sangkal soal batas bujet F1

id ferrari,mclaren,zak brown,formula1,formula one

Bos McLaren sebut Ferrari sangkal soal batas bujet F1

Pebalap tim Ferrari Sebastian Vettel menjalani sesi latihan bebas Grand Prix Rusia, Sochi Autodrom (28/9/2020) Reuters/Maxim Shemetov

Jakarta (ANTARA) - Bos tim McLaren Zak Brown menyebut Ferrari menyangkal ancaman nyata yang dihadapi Formula 1 ketika pandemi COVID-19 khususnya terkait berapa banyak anggaran yang boleh digunakan oleh tim dalam musim kompetisi di masa mendatang.

F1 akan menurunkan batas anggaran bagi setiap tim musim depan, dengan angka 145 juta dolar AS yang telah disetujui oleh para tim.

Namun McLaren bersama sejumlah tim ingin menekan batas itu lebih rendah lagi hingga 100 juta dolar, yang tidak disetujui oleh Ferrari.

Kepala tim Ferrari Mattia Binotto kepada harian Guardian, Kamis, menyatakan jika sekarang "bukan lah saat untuk bereaksi dengan terburu-buru" dan membuat keputusan yang gegabah tanpa menilai konsekuensinya.

Brown lewat video conference menyoroti pendapat itu.

"Saya rasa kita semua paham jika di waktu sekarang kita mengalami krisis terbesar yang pernah dunia saksikan. Kalian melihat negara-negara shut down, industri juga dan tidak segera menyikapi apa yang sedang terjadi saya rasa adalah kesalahan kritis," kata Brown seperti dikutip Reuters.

"Dia berada dalam penyangkalan dan saya kira kalian akan tak sulit menemui setiap presiden atau perdana menteri atau CEO di seluruh dunia yang bertindak segera untuk menangani masalah ini.

"Tidak bertindak cepat saya kira adalah strategi kepemimpinan yang sangat buruk," kata Brown yang sebelumnya memperingatkan jika F1 bisa kehilangan empat dari 10 tim kompetitor jika krisis tersebut tak ditangani dengan baik.

Dia tak ingin melihat Ferrari meninggalkan F1, tapi mengatakan balapan itu bisa berjalan dengan hanya 18 mobil.

Terkait penurunan batas anggaran tim, Brown tak menampik keinginan timnya, yang finis peringkat empat konstruktor tahun lalu, agar bisa bersaing dengan tim-tim besar.

"Saya rasa semua yang ada di olahraga ini memiliki hak agar bisa kompetitif... mereka ingin berada di Formula 1 untuk bisa berkompetisi, dan memiliki peluang untuk menang," kata dia.

Musim balapan 2020 yang tertunda kemungkinan baru bisa bergulir pada Juli, di daratan Eropa namun tanpa penonton.

Liberty Media, pemegang hak komersial F1, menyatakan telah membayarkan jatah bagi hasil tim di muka sebagai upaya menyelamatkan ekosistem kompetisi.