Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung meminta kerja sama warga yang baru datang dari daerah lain ke kota ini untuk mengisolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya.
"Saya harap kiranya warga yang baru saja datang dari wilayah lain dapat melaporkan dirinya dan mengisi data yang sudah dibuatkan Wali Kota Bandarlampung Herman HN," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung,
Dr M Aditiya Biomed, dihubungi di Bandarlampung.
Kemudian, lanjutnya, mereka juga harus berkoordinasi dengan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat agar dilakukan pemantauan kesehatannya dan juga warga yang baru datang tersebut dapat mengkarantina secara mandiri.
"Selam masa karantina 14 hari itu saya harap juga mereka tidak melakukan kegiatan di luar rumah dan cukup beristirahat serta perbanyak mengkonsumsi vitamin," jelasnya.
Dia pun mengatakan, apabila dalam masa karantina mandiri tersebut didapatkan gejala seperti batuk, demam, dan pilek ataupun lainnya, mereka juga harus segera menghubungi puskesmas terdekat untuk diperiksa apakah memang perlu dirujuk ke rumah sakit ataupun cukup di tempat saja.
Selain itu, ia juga meminta kepada kawan-kawan dokter baik yang menangani COVID-19 ataupun penyakit biasa agar berhati-hati dalam melakukan tindakan kesehatan kepada pasien sebab saat ini virus tersebut tidak hanya menimbulkan gejala seperti biasanya.
Menurutnya, gejala virus corana saat ini tidak lagi hanya demam, pilek, batuk dan sesak saja, namun sudah seperti penyakit biasa pada umumnya seperti muntah, mual dan macam-macam.
"Jadi saya sudah mengimbau rekan-rekan yang di garda depan dalam penanganan ini agar tetap waspada dalam menangani penyakit apapun," jelasnya.
Berita Terkait
5 tersangka selundupkan 19 kg sabu dari Malaysia ditangkap Bareskrim
Rabu, 17 April 2024 7:13 Wib
Hingga 19 km, pemudik terjebak macet di Tol Tangerang-Merak menuju pelabuhan
Minggu, 7 April 2024 12:36 Wib
OJK sebut stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 20:06 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib