Baghdad (ANTARA) - Ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr pada Senin mengatakan pihaknya bersedia bekerja sama dengan kelompok milisi dukungan Iran - musuh politiknya - untuk mengakhiri keberadaan militer Amerika Serikat di Irak melalui cara-cara politik dan hukum.
Jika tidak berhasil, ia akan "mengambil tindakan lain" dalam kerja sama dengan musuhnya untuk mengusir pasukan AS. Milisi Sadr memerangi pasukan AS selama bertahun-tahun menyusul invasi Washington dan tergulingnya Saddam Hussein pada 2003.
Sadr, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang nasionalis yang menolak pengaruh Iran dan juga AS, melalui pernyataan menyeru milisi dukungan Iran agar menghindari "tindakan tak bertanggung jawab" yang dapat dimanfaatkan untuk membenarkan serangan terhadap Irak.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kapolda tegaskan anggota Polri jangan bikin gerakan tambahan di Sorong
Senin, 15 April 2024 13:25 Wib
TNI dan Polri sampaikan permohonan maaf atas bentrok di Sorong
Senin, 15 April 2024 11:07 Wib
TNI AL dan Brimob lakukan mediasi setelah terjadi bentrokan
Minggu, 14 April 2024 18:38 Wib
Ronaldo sampaikan selamat Idul Fitri untuk umat Islam di dunia
Kamis, 11 April 2024 5:25 Wib
Warga Simbaringin laksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Al Djauhar
Rabu, 10 April 2024 14:20 Wib
Israel batasi warga Palestina ke Al-Aqsa pada Jumat keempat Ramadhan
Jumat, 5 April 2024 21:08 Wib
Indonesia resmi beli dua unit kapal selam Prancis
Jumat, 5 April 2024 1:45 Wib
PJ Bupati Lampung Barat janjikan umroh kepada siswi penghafal Al Quran
Selasa, 2 April 2024 17:29 Wib