Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Badan Ekonomi Kreatif mengadakan lokakarya (workshop) kepada petani kopi tentang teknik pemasaran dan pengemasan kopi Lampung.
Program ini merupakan salah satu upaya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk meningkatkan kualitas kopi Lampung yang produksinya mencapai 120 ribu ton per tahun dan memberi kontribusi 21,22 persen pada produksi kopi nasional
"Meskipun memberi kontribusi 21,22 persen pada produksi kopi nasional, produksi kopi Lampung tidak diimbangi dengan kemampuan mengemas dan menjual dari pengelolanya," kata Kasubdit Edukasi Subsektor Ekonomi Kreatif, Badan Ekonomi Kraetif, Toar Mangaribi di Bandarlampung, Selasa.
Tingginya jurang antara produksi dan kemampuan teknik pemasaran pembuat kopi tersebut mendorong Badan Ekonomi Kreatif mengadakan workshop pelatihan pemasaran dan pengemasan kopi.
Workshop yang diberi nama "1001 Tentang Kopi" itu diadakan selama dua hari di Bandarlampung pada 25-26 April 2017.
Acara diikuti oleh sekitar 80-an petani dan pengelola kopi dari enam kabupaten dan kota di Lampung yang memiliki area kebun kopi, di antaranya Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.
Materi workshop meliputi teknik pengemasan kopi, pentingnya sertifikasi serta potensi pemasaran kopi Lampung.
Pemateri dalam worshop berasal dari berbagai latar belakang, yaikni dari praktisi dan aksesor sertifikasi kopi, akademisi sekaligus ahli kemasan serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung.
Produksi kopi di Lampung setiap tahunnya tergolong tinggi, berdasarkan kontur wilayah, Lampung sangat ideal untuk produksi kopirobusta.
Luas areal kopi di Lampung mencapai 163.837 hektare, sementara produksi kopi mencapai sekitar 100 ribu hingga 120 ribu ton per tahun dengan masa panen mulai Juli hingga September.
Berdasarkan data, pada 2016 ekspor kopi robusta Lampung memberi sumbangsih sebesar 85 persen dari total ekspor kopi nasional senilai 650,2 juta dollar Amerika Serikat.
Indonesia merupakan penghasil kopi robusta terbesar kedua dunia setelah Vietnam, namun Indonesia masih berada di peringkat 109 dari 300 negara penghasil kopi untuk urusan higienis dan sertifikasi perkopian. (Ant)
Berita Terkait
Disparekraf: Festival Parekaf Lampung wadah kolaborasi wisata dan ekraf
Senin, 11 September 2023 20:20 Wib
Menparekraf minta Kabupaten Pesawaran kembangkan produk unggulan
Minggu, 28 Mei 2023 4:31 Wib
Menparekraf: Harus ada keberpihakan pemerintah pada produk ekraf
Minggu, 28 Agustus 2022 16:42 Wib
Sandiaga targetkan buka 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor ekraf pada 2024
Senin, 18 Juli 2022 7:44 Wib
Sandiaga dorong Subang gali potensi ekraf lebih besar
Minggu, 6 Maret 2022 22:38 Wib
Sandiaga Uno optimistis SDM Indonesia Timur mampu bangkitkan ekraf
Jumat, 14 Januari 2022 19:35 Wib
GenPi siap dukung pariwisata dan ekraf tetap berjalan selama pandemi
Jumat, 26 November 2021 19:36 Wib
Menlu Inggris akan kunjungi pelaku ekraf di Kota Bogor
Jumat, 12 November 2021 11:24 Wib