Pakar: Daya tahan tubuh perkecil potensi limfoma

id dr andika rachman, ahli penyakit dalam, racm jakarta

 Pakar: Daya tahan tubuh perkecil potensi limfoma

Dokter penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Andhika Rachman (ist)

...Orang dengan sistem imun tubuh lemah berpotensi mengidap kanker limfoma, terutama pada orang-orang yang terkena penyakit dengan gangguan sistem imun tubuh seperti HIV dan lupus, kata Andhika...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Orang dengan daya tahan tubuh baik dapat memperkecil potensi terkena limfoma atau kanker getah bening,kata dokter penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Andhika Rachman di Jakarta, Kamis.

Limfoma adalah kanker yang berawal dari limfosit (sel darah putih) yang berproliferasi atau mengalami pengulangan siklus sel lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal (berperan sebagai sistem kekelan tubuh).

"Orang dengan sistem imun tubuh lemah berpotensi mengidap kanker limfoma, terutama pada orang-orang yang terkena penyakit dengan gangguan sistem imun tubuh seperti HIV dan lupus," kata Andhika saat Peringatan Hari Limfoma Sedunia 2016.

Imun tubuh pun dapat ditingkatkan dengan berbagai cara seperti olahraga, sehingga dia menyarankan bagi orang yang tidak terbiasa olahraga supaya aktivitas tersebut dilakukan secara perlahan dan bertahap.

Selain itu mengonsumsi makanan atau minuman mengandung bakteri asam laktat dan vitaimin D juga dapat meningkatkan serta menjaga daya tahan tubuh.

"Kekurangan vitamin D pada tubuh dapat meningkatkan risiko terkena limfoma," kata dia.

Idealnya dalam sehari orang dewasa membutuhkan 600 ui (15 mikrogram) vitamin D, namun menurut Andhika banyak orang Indonesia yang masih kekurangan vitamin D.

Selain makanan, berjemur di bawah matahari dapat memenuhi kebutuhan vitamin D karena sinar matahari sendiri mengandung provitamin D.

"Jika ingin berjemur sebaiknya pada pukul delapan hingga sembilan pagi. Namun orang Indonesia suka tidak mau berjemur karena takut kulitnya terbakar," kata dia.

Penyakit ini pun banyak menyerang manusia berusia 30 hingga 60 tahun, tetapi bukan berarti orang berusia muda tidak dapat terserang penyakit tersebut.

Di Indoensia, limfoma non-Hodgkin merupakan kanker nomor tujuh yang paling sering ditemukan dan dieperkirakan ada lebih 13.000 kasus kanker getah bening pada 2012.

Andhika mengatakan penting untuk mengenali tanda dan gejala penyakit karena semakin dini suatu kanker terdeteksi maka peluang sembuhnya akan semakin tinggi. (Ant)