Pertemuan FIFA-AFC dengan Presiden Jokowi Soal Sepak Bola Indonesia

id Nasib Sepak Bola Indonesia, Pertemuan FIFA-AFC dengan Presiden Jokowi, Sepak Bola Indonesia, PSSI Dibekukan

Jakarta (ANTARA Lampung) - Presiden Joko Widodo mengatakan kedatangan delegasi FIFA dan AFC untuk segera mendapatkan solusi terhadap sepak bola Indonesia.

"Nanti akan dibentuk tim untuk bisa berkomunikasi terus menerus sehingga ketemu solusinya," kata Presiden kedatangan Wakil Presiden India Muhammad Hamid Anshari di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/11).

Presiden mengungkapkan bahwa tim kecil tersebut akan segera dibentuk sehingga bisa cepat melakukan komunikasi dengan tim kecil FIFA dan AFC.

"Mereka (FIFA dan AFC) tidak senang terjadi otot-ototan (perselisihan di sepak bola Indonesia). Kita memang ingin ini ada solusi dari kita, ada solusi dari mereka. Nanti ketemu dimana, nanti akan bicara antara tim dari Indonesia dengan FIFA dan AFC," ujar Presiden.

Sebelum menerima Wapres India, Presiden Joko Widodo telah menerima delegasi bersama Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Istana Merdeka, Senin.

Para delegasi FIFA dan AFC terdiri dari Pemimpin delegasi Kohzo Tashima (anggota EXCO FIFA dari Jepang), Tengku Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah (anggota EXCO FIFA dari Malaysia), James Johnson (FIFa members Association Direction), Mariana Araneta Anggota EXCO AFC dari Filiphina), Dato' Windsor John (AFCActing General Secretary) dan Sanjeevan Balasingham (AFC Members Association Directions).

Kohzo Tashima, usai bertemu Presiden Joko Widodo tidak mau memberikan pernyataan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

"Tadi kami membicarakan masa depan (sepak bola) dan akan terus melakukan komunikasi, tapi saya akan memberikan pernyataan nanti," kata Kohzo yang langsung meninggalkan Istana Merdeka diikuti delegasi lainnya.  

Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengatakan Presiden akan membentuk tim kecil untuk mencari solusi terbaik antara Indonesia dan FIFA mengenai PSSI.

"Tim kecil ini akan melakukan komunikasi terus menerus dengan tim kecil yang dibentuk oleh FIFA," kata Teten saat memberi keterangan ke wartawan didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Teten juga mengungkapkan dalam pertemuan tersebut tentang keinginan Indonesia untuk melakukan reformasi sepak bola untuk mencapai prestasi yang bagus di ajang internasional.

"Sayangnya PSSI kurang merespon, sehingga Presiden memahami kenapa Menpora membekukan PSSI," kata Teten.

Sedangkan Menpora Imam Nahrawi mengatakan pertemuan dengan FIFA dan AFC berharaga karena pemerintah Indonesia bisa menjelaskan permasalahan sepakbola tanah air dan langsung mendapat tanggapan yang bersahabat dan konstruksi dari FIFA maupun AFC.

"Dan setelah pertemuan ini akan dibentuk tim kecil untuk mem-'follow up' (menindaklanjuti dan semoga persoalaanya ada jalan keluarnya," ujar Imam Nahrawi.

Menpora menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sangat berkepentingan terhadap reformasi sepak bola di Tanah Air, karena sudah nyata-nyata ada indikasi penyelewengan.

"Bahkan ada indikasi bahkan pengakuan pengaturan skor, ada judi bola, ada gaji terlambat," katanya pula.

Imam menegaskan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membangun sepakbola yang lebih membanggakan masyarakat Indonesia.

"Mereka delegasi FIFA dan AFC) sangat respon bahwa tidak mungkin 250 juta masyarakat Indonesia tidak bisa menghasilkan prestasi yang lebih baik," kata Imam.

Menpora juga menyampaikan bahwa peringkat sepak bola Indonesia berada di 172, dan FIFA serta AFC berkomitmen untuk memberikan harapan bagi sepak bola Indonesia.