487,30 Hektare Lahan di Lampung Untuk Budidaya Cabai Jamu

id cabai jamu

Tanaman cabai jamu ditekuni oleh 1.155 petani dengan produktivitas 1.079 kilogram per hektare dan produksi 342,37 ton."
Sukadana (ANTARA LAMPUNG) - Luas budi daya tanaman cabai jamu di kalangan petani di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung mencapai 487,30 hektare untuk memenuhi kebutuhan pabrik industri obat-obatan di luas daerah.

"Tanaman cabai jamu ditekuni oleh 1.155 petani dengan produktivitas 1.079 kilogram per hektare dan produksi 342,37 ton," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Lampung Timur, Edwin Bangsaratoe di Sukadana, Minggu.

Dari luas tanam tersebut terdiri atas 80,45 hektare tanaman belum produktif, 317,35 hektare tanaman produktif dan 89,50 hektare tanaman tidak produktif karena mati atau sudah tua.

Komoditas ini, katanya, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan industri obat tradisional atau herbal di luar daerah itu dalam jumlah besar sehingga petani di daerah tertentu masih mempertahankan budi daya ini.

Ia mengatakan, akan mengupayakan perluasan tanaman tersebut secara merata dengan memanfaatkan potensi lahan yang ada untuk pengembangan agar dapat dibudidayakan lebih optimal oleh petani.

Selain itu, diharapkan komoditas ini menjadi salah satu alternatif pedapatan petani jika komoditas perkebunan lain sedang tidak musim seperti kakao, karet, kelapa dan kelapa sawit.

Ia mengatakan, tanaman jenis ini berada pada level ke tiga komoditas unggulan Lampung Timur dan akan terus di budidayakan di kalangan petani setempat karena nilai ekonominya cukup tinggi.

Pembudidayaan cabai jamu terdapat di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Jabung seluas 100 hektare yang ditekuni oleh 211 petani dengan produksi mencapai 26,9 ton, Metrokibang seluas 0,25 hektare yang ditekuni dua orang petani dengan produksi 0,2 ton.

Kemudian, Kecamatan Bumiagung seluas 19 hektare yang ditekuni 35 petani dengan produksi 5,2 ton, Margatiga seluas 101 hektare yang ditekuni oleh 236 petani dengan produksi 101 ton, Margasekampung seluas 45,5 hektare yang ditekuni oleh 125 petani dengan produksi 8,39 ton.

Lalu Kecamatan Sekampungudik seluas 64 hektare yang ditekuni oleh 133 petani dengan produksi 14,7 ton, Wawaykarya seluas 0,8 hektare yang ditekuni 35 orang petani dengan produksi 0,32 ton.

Selain itu, Kecamatan Melinting seluas 26,25 hektare yang ditekuni 76 petani dengan produksi 14,19 ton, Labuhanmaringgai seluas delapan hektare yang ditekuni 27 orang petani dengan produksi 1,5 ton, Bandarsribhawono seluas 92 hektare ditekuni oleh 166 petani dengan produksi 57 ton dan Sukadana seluas 34 hektare yang ditekuni 82 orang petani dengan produksi 61 ton. (ANTARA)