Presiden Iran Soal Senjata Atom AS

id Presiden Iran Soal Senjata Atom AS, Amerika, IAEA

Amano telah mendesak Iran agar bekerja sama dengan IAEA untuk membuktikan bahwa program nuklirnya bertujuan damai."
Teheran (ANTARA/Xinhua-OANA) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Selasa (8/11), menyeru Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) agar mengeluarkan laporan mengenai simpanan senjata atom dan hululedak Amerika Serikat (AS), demikian laporan kantor berita setempat Fars.

IAEA mesti mengeluarkan laporan mengenai bom atom AS yang disembunyikan di 1.000 pangkalan militernya, kata Ahmadinejad sebagaimana dikutip.

IAEA lebih baik melaporkan senjata atom AS dan bukan mengeluarkan laporan tak nyata tentang program nuklir sipil negara independen seperti Iran, kata Ahmadinejad.

IAEA menjadi alat di tangan sejumlah negara untuk mengendalikan dunia, kata presiden Iran tersebut sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan "sayangnya" Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano, Selasa, melanggar peraturan lembaga itu dengan mengulangi ucapan Amerika Serikat, kata Fars.

IAEA, badan pengawas nuklir PBB, mengeluarkan laporan mengenai program nuklir Iran, Selasa. IAEA dalam laporannya menyatakan bukti "yang bisa dipercaya" memperlihatkan Iran telah terlibat dalam proyek dan percobaan yang berkaitan dengan pembuatan senjata nuklir.

"Informasi menunjukkan Iran telah melakukan kegiatan yang relevan dengan pembuatan bahan peledak nuklir," kata Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano di dalam laporan tersebut.

Direktur jenderal IAEA itu juga telah menyatakan dalam Sidang Majelis Umum PBB meskipun terlalu dini untuk membuat kesimpulan, laporan tersebut mungkin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Amano telah mendesak Iran agar bekerja sama dengan IAEA untuk membuktikan bahwa program nuklirnya bertujuan damai.

Seorang anggota senior Majelis Ahli Iran Ayatollah Sayyid Ahmad Khatami, Senin (7/11), mengatakan Amerika Serikat memanfaatkan IAEA sebagai alat untuk melawan Iran.

"Amerika Serikat memanfaatkan berbagai organisasi internasional, termasuk IAEA, sebagai alat" untuk menekan Iran sehubungan dengan masalah nuklirnya, kata Khatami.

Gedung Putih pada Senin juga menyatakan laporan nuklir Iran yang direncanakan segera dikeluarkan oleh badan pengawas nuklir PBB akan mengumandangkan keprihatinan AS tentang program nuklir negara Islam itu, dan pada saat yang sama kembali menyatakan upayanya saat ini dipusatkan pada jalur diplomasi.

Ketegangan baru-baru ini antara Iran dan Barat mengenai program nuklir Iran, yang sensitif, telah meningkatkan kekhawatiran bahwa Amerika Serikat dan Israel mungkin mempertimbangkan kemungkinan serangan militer terhadap lokasi nuklir Iran.

Teheran berkeras mengenai aspek damai program nuklirnya, tapi Amerika Serikat dan sekutu Baratnya khawatir Iran akan menggunakan uranium yang diperkaya untuk membuat senjata nuklir.
(ANTARA).