Harga kopi di Lampung Barat turun

id harga kopi turun, petani kopi lampung barat, kopi robusta

 Harga kopi di Lampung Barat turun

Petani di Liwa Lampung Barat umumnya menjemur biji kopi di depan rumahnya. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

...Harga biji kopi asalan saat ini di tingkat petani turun dari Rp21.000 per kilogram menjadi Rp19.000 per kilogram mengingat kualitas kopinya yang kurang bagus, kata Wanto...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Harga biji kopi robusta di tingkat petani Lampung Barat turun karena kualitas komoditas itu rendah serta kurangnya pengelolaan setelah panen.

"Harga biji kopi asalan saat ini di tingkat petani turun dari Rp21.000 per kilogram menjadi Rp19.000 per kilogram mengingat kualitas kopinya yang kurang bagus," kata Wanto petani kopi asal Lampung Barat saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan rata-rata kadar air biji kopi petani 19 persen sehingga kualitasnya buruk. Akibatnya harga biji kopi turun.

Selain itu, produksi kopi di Lampung juga cukup banyak menyusul panen raya kopi pada Juli lalu sehingga harga kopi turun.

Wanto menyebutkan, dari satu karung berisi biji kopi ukuran 50 kg hampir 30 persen kualitasnya kurang bagus.

Harga biji di tingkat pengekspor, lanjutnya, saat ini sekitar Rp22.500/kg atau sama seperti sepekan lalu.

Ia menambahkan bahwa stok kopi di tingkat petani saat ini masih cukup banyak mengingat panen tahun ini produksinya meningkat.

Panen raya kopi di Lampung berlangsung Juli--Agustus 2016 naik sekitar 30 persen dibandingkan musim sebelumnya tahun lalu.

"Hasil panen kopi tahun ini di Lampung Barat mencapai 2 ton per hektare. Bahkan ada beberapa daerah di Lampung Barat produksinya mencapai 3 ton per ha," kata Sunyoto (65) petani kopi asal Desa Waytenong Lampung Barat.

Ia menyebutkan, selain kondisi iklim yang cukup baik pada tahun lalu, perlakukan terhadap tanaman kopi harus benar-benar diterapkan oleh petani seperti pemberian pupuk sesuai aturan, merawat dari penyakit, busuk buah dan batang.

"Pemupukan juga dilakukan sebanyak tiga kali setahun, yakni pada Maret--Mei--dan Agustus dengan menggunakan pupuk kimia dan organik," tambahnya.(Ant)