Australia bekukan ekspor sapi ke Vietnam

id Sapi, Australia bekukan ekspor sapi ke Vietnam

Australia bekukan ekspor sapi ke Vietnam

Pemerintah Australia mengatakan, video pembunuhan sapi di Vietnam dengan cara dipukul kepalanya pakai palu godam hingga tewas, menjadi pertimbangan untuk membekukan ekspor sapi. (ABC/thenewdaily.com.au)

Perth (Antara Lampung) - Pemerintah Australia lewat Menteri Pertanian Barnaby Joyce mengatakan bahwa video pembunuhan sapi di Vietnam dengan cara dipukul dengan palu godam kepalanya hingga tewas telah menjadi pertimbangan untuk membekukan ekspor sapi hidup ke negara itu.
        
Sebuah video yang dirilis oleh organisasi advokat perlindungan binatang "Animals Australia" menunjukkan kekerasan terhadap sapi-sapi hidup yang diekspor Australia ke Vietnam.
        
Dalam video yang direkam bulan lalu, sapi-sapi terlihat ketakutan sebelum dipalugodam berkali-kali kepalanya hingga tersungkur dan mati.
        
Kekejian terhadap binatang ini terjadi di beberapa rumah jagal di Vietnam.
        
"Kita belum bisa mengkonfirmasi dari bukti yang tersedia, apakah itu benar-benar sapi asal Australia, tapi industri di Australia telah mengambil tindakan dengan menunda pengiriman sapi-sapi hidup ke beberapa rumah jagal di Vietnam," ujar Barnaby.
        
Sementara itu pemimpin "Animals Australia", Lyn White, menyebut video itu sebagai sesuatu yang sangat mengejutkan.
        
Dalam laporan organisasi itu di laman www.animalsaustralia.org, video kekejaman terhadap sapi ini pertama kali terekam tahun 2013.
       
"Mereka sudah tahu soal ini selama bertahun-tahun," kata narator di video yand dirilis Animals Australia.
        
Namun alih-alih menghentikan ekspor sapi hidup ke Vietnam, Departemen Pertanian Australia justru menambah volume pengiriman sapi hidup ke sana.
        
Berita ABC pada 19 Agustus 2014 menyebutkan ekspor sapi hidup dari Australia ke Vietnam naik 9.000 persen dalam kurun tiga tahun yakni 2011-2014. Pada 2011 sebanyak 1.500 ekor sapi dikirim hidup-hidup ke Vietnam, dan di tahun 2014 angkanya sudah melonjak menjadi 131.000 ekor.
        
Permintaan pasar Vietnam akan sapi-sapi Australia demikian besar, sebagaimana disebutkan oleh CEO Asosiasi Eksportir Hewan Ternak Kawasan Utara (NT), Ben Hindle, sebagai sesuatu yang di luar dugaan.
        
Vietnam berpotensi sangat besar untuk menjadi pasar sekunder sapi Australia, selain pengiriman yang sangat besar dan rutin ke Indonesia.
        
Kasus kekejian terhadap sapi hidup Australia juga pernah menerpa Indonesia di era pemerintahan Perdana Menteri Julia Gillard, yang berujung pembekuan ekspor selama beberapa waktu.