Sepuluh destinasi untuk menjaring lebih banyak wisman

id tanjung lesung banten, destinasi wisata, pariwisata indonesia

Sepuluh destinasi untuk menjaring lebih banyak wisman

Pantai Tanjung Lesung Banten (ist)

Jakarta (ANTARA Lampung) - Sebanyak 10 kawasan destinasi wisata baru kini dikembangkan sebagai upaya konkret untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Hal itu penting mengingat kini Bali telah demikian jenuh sebagai surga pariwisata dunia.

Padahal Indonesia memiliki beragam potensi atraksi wisata yang menarik namun belum optimal dikembangkan.

Untuk mendukung itu semua, Pemerintah menetapkan 10 destinasi atau tempat tujuan wisata prioritas.

Kesepuluh destinasi itu adalah Borobudur-Jawa Tengah, Mandalika-NTB, Labuhan Bajo-NTT, Bromo Tengger Semeru-Jawa Timur, Kepulauan Seribu-Jakarta, Toba-Sumut, Wakatobi-Sultra, Tanjung Lesung-Banten, Morotai-Maluku Utara, dan Tanjung Kelayan-Belitung.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sangat berharap 10 destinasi yang diprioritaskan untuk dikembangkan tahun ini sudah mulai direvitalisasi pada awal tahun.

"Itu adalah 10 yang akan kita prioritaskan dan kita harapkan tahun 2016 itu akan sudah mulai menjadi awal destinasi-destinasi yang baru kita revitalisasi. Jadi destinasi kita tidak hanya Bali, Yogya, Jakarta, dan Kepri, tapi kita membangun juga destinasi baru di Indonesia," pungkas Menpar.

Dari sisi kinerja sendiri, pariwisata Indonesia terbukti terus tumbuh dalam kondisi yang tidak selalu mudah.

Menpar Arief Yahya mencontohkan, capaian angka sementara jumlah kunjungan wisman pada Januari hingga Oktober 2015 secara kumulatif sebanyak 8.017.589 orang.

Jumlah tersebut tumbuh 3,38 persen dibandingkan periode yang sama 2014 sebanyak 7.755.616 wisman.

Diproyeksikan hingga sepanjang 2015, jumlah wisman bisa mencapai angka 10 juta orang yang menghasilkan devisa hingga lebih dari Rp160 triliun.

Dari benchmarking tersebut terlihat jelas bahwa potensi pariwisata Indonesia bisa dioptimalkan dalam beberapa tahun ke depan.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata telah menetapkan target untuk 2016 dengan angka-angka yang optimistis yakni; jumlah kunjungan wisman sebesar 12 juta dengan devisa yang dihasilkan diproyeksikan sebesar Rp172 triliun.

Jumlah perjalanan wisnus 2016 ditetapkan sebanyak 260 juta perjalanan dengan uang yang dibelanjakan diproyeksikan sebesar Rp223,6 triliun.

Sedangkan kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional diproyeksikan akan meningkat menjadi 5 persen dan jumlah lapangan kerja yang diciptakan menjadi 11,7 juta tenaga kerja.

Presiden Meminta Di era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), pariwisata semakin tampak menjadi arus utama.

Dalam berbagai kesempatan Presiden Jokowi selalu menegaskan pentingnya dukungan sektor lain dalam mendukung pengembangan pariwisata.

Presiden memberikan 8 arahan untuk 2016 sebagai tahun percepatan yang dua di antaranya terkait sektor pariwisata.

"Pastikan kemajuan di lapangan pada 10 destinasi wisata nasional dan harus ada sistem yang terintegrasi dalam promosi perdagangan, pariwisata, dan investasi," kata Presiden.

Pada akhir pekan ini, Presiden bahkan secara khusus menggelar rapat terbatas (ratas) di kawasan Candi Borobudur sebagai 1 dari 10 destinasi yang diprioritaskan untuk dikembangkan.

Ratas bertema Percepatan Pembangunan Daerah Pariwisata Nasional Candi Borobudur itu membahas berbagai hal di antaranya soal pengelolaan candi Budha terbesar di dunia itu.

"Saya minta pengembangan Borobudur ini disiapkan dengan baik, terintegrasi antar kementerian dengan provinsi. Dan baik itu berkaitan dengan aksesibilitas, terintegrasi dengan kawasan wisata yang lain, seperti Prambanan, yang juga warisan budaya," kata Presiden.

Presiden meminta agar dipersiapakan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk juga memperiapkan toilet dengan standar bintang 4.

"Meskipun itu untuk umum tapi bintang 4. Tapi juga dijaga, dirawat, harian harus dikontrol. Standar-standar itu yangg kita inginkan," ujar Presiden.

Presiden juga meminta perbaikan dalam hal atraksi wisata, pengelolaan kawasan, dan rencana pengembangannya.

Permintaan itu diharapkan berlaku bagi seluruh destinasi lain yang diprioritaskan untuk dikembangkan.

Kerja Keras Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunadi mengatakan perlu kerja keras untuk mewujudkan target kunjungan 12 juta wisman ke Tanah Air.

Salah satu yang terpenting adalah fokus mengembangkan daya tarik baru pariwisata di Indonesia.

Menurut dia, upaya pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan 10 destinasi wisata di luar Bali adalah terobosan yang sangat baik.

"Kalau kita terus-menerus menggantungkan wisata pada Bali, ini akan berbahaya bagi Indonesia secara luas," katanya.

Ia berpendapat dengan hanya mengandalkan satu destinasi saja maka wisman akan sangat mudah jenuh sehingga kemungkinan untuk menjadi "repeater" tidak akan bisa terwujud dalam jangka panjang.

Satu atraksi wisata yang pernah dilihat cenderung akan membosankan jika dilihat berkali-kali.

Padahal Indonesia kaya dengan daya tarik wisata baik alam maupun budaya yang belum dikembangkan secara optimal.

"Perlu kerja keras dan komitmen bersama untuk mendukung pengembangan infrastruktur pendukung di 10 destinasi baru tersebut," katanya.

Hal itu kata dia penting agar 10 destinasi di luar Bali tersebut semakin siap menyambut kedatangan 20 juta wisman pada 2019.

Ketika saat itu tiba maka semua berharap pariwisata akan mampu mendatangkan kesejahteraan bersama secara adil dan merata.