Warga Lampung Minta Polisi Tindak Tegas Pembegal

id Tindak Pembegal, Begal Lampung, Begal Tembak Polisi

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sejumlah warga Lampung mendesak kepolisian agar bertindak tegas memburu dan membekuk serta menghukum berat para pelaku aksi pembegalan sepeda motor yang masih terus terjadi, bahkan sampai meminta korban petugas kepolisian di Bandarlampung, Kamis (27/8) malam lalu.

Beberapa warga di Bandarlampung, Metro, Pesawaran, Tanggamus, dan Lampung Barat, Sabtu (29/8), umumnya bersepakat mendesak pihak kepolisian bekerja cepat untuk menindak tegas pelaku pembegalan yang sudah memakan korban cukup banyak.

Mereka minta pelaku pembegalan itu terus diburu dan ditangkap, sehingga dapat dibawa ke pengadilan untuk dihukum berat.

"Jangan biarkan pelaku begal tetap berkeliaran, karena akan mencari korban lagi," ujar Syahriawan, warga Bandarlampung.

Dia mengaku marah mendengar kabar pelaku pembegalan terus berkeliaran dan memakan korban, bukan hanya kalangan warga biasa, tapi juga aparat keamanan atau personel polisi.

"Bagaimana dengan warga biasa seperti kami ini, bila aparat hukum saja bisa menjadi korban mereka," katanya pula.

Anggota Brimob Polda Lampung, Bharada Jefri Saputra (22), tewas setelah ditembak pelaku begal di Jalan Teuku Umar, dekat Rumah Sakit Advent Bandarlampung, Kamis (27/8) sekitar pukul 22.00 WIB.

Bharada Jefri semula mengambil uang di ATM Bank Mandiri Jalan Teuku Umar Bandarlampung. Namun saat keluar dari ATM itu, dia melihat sepeda motornya Yamaha Vixion telah dinaiki orang yang diduga pelaku begal motor. Jefri pun mengejar pelaku tersebut, namun dia ditembak sehingga mengalami luka tembak di dada kiri.

Pelaku penembakan diduga empat orang dengan mengendarai dua sepeda motor secara berboncengan. Pelaku diduga sering melakukan pencurian kendaraan bermotor.

Warga di lokasi kejadian, menuturkan korban anggota Brimob itu sempat memergoki pelaku yang akan mengambil sepeda motornya yang diparkir di depan ATM, saat dia bertransaksi di ATM itu.

Sebelumnya, pelaku begal juga mencederai seorang petugas kepolisian di Metro sehingga korban mengalami luka parah.

Pelaku begal juga pernah mencelakai hingga tewas seorang pemimpin redaksi media massa di Bandarlampung, dan sempat diduga bermotifkan pemberitaan yang pernah disiarkan namun menurut polisi merupakan tindak pidana kriminal murni.

Berkali-kali pula pelaku begal yang dipergoki warga mendapatkan perlawanan dari masyarakat setempat. Beberapa pelaku begal itu sampai babak belur dihakimi massa, bahkan ada yang sampai tewas menjadi korban luapan emosional warga.

Lili, warga Metro Lampung berharap pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap para pelaku begal yang kerap meresahkan masyarakat serta dapat memberantasnya sehingga Provinsi Lampung bisa terbebas dari aksi kriminal yang seringkali pelakunya tak mengenal belas kasihan itu.

"Pelaku begal itu tak kenal belas kasihan, pelaku umumnya dilukai bahkan hingga tewas kalau melakukan perlawanan," ujar dia lagi.

Indra, warga Pesawaran Lampung minta pihak kepolisian menerapkan tindakan tegas bagi para pelaku begal agar ada efek jera dan tidak terus beraksi di tengah masyarakat. Bila perlu, menurutnya, pelaku begal yang kepergok aparat kepolisian bisa dikenai tindakan tembak di tempat.

"Biar kapok mereka. Begal sudah sangat meresahkan masyarakat, dan korbannya termasuk aparat kepolisian sendiri," katanya pula.

Kapolda Lampung, Brigjen Edward Syah Pernong menanggapi aksi begal yang sampai memakan korban jajarannya itu, telah menginstruksikan personel kepolisian di seluruh Lampung untuk memburu dan menangkap pelaku penembakan Bharada Jefri Saputra, anggota Brimob Polda Lampung yang tewas menjadi korban pelaku pembegalan itu.

"Petugas kami terus memburu pelaku sampai terungkap kasusnya," kata Kapolda Edward Pernong.

Dia menyesalkan aksi begal belakangan ini yang semakin brutal. Karena itu, ia meminta petugas tetap waspada terhadap pelaku kriminal yang semakin nekat.

Polda Lampung sudah membentuk tim untuk memburu pelaku penembakan Jefri, dan ditargetkan secepatnya kasus ini terungkap.