Pertempuran Makin Sengit Di Irak

id Konflik Irak dan Suriah

Baghdad (Antara/Xinhua-OANA) - Pasukan keamanan Irak pada Ahad (19/4) melanjutkan perlawanannya terhadap petempur Negara Islam (IS) di Provinsi Salahudin dan Anbar, sementara PBB memperingatkan dampak bencana terhadap ribuan orang yang meninggalkan kediaman mereka.
        
Di Provinsi Salahudin, pasukan keamanan dan milisi Sunni serta Syiah sekutunya dengan dukungan pesawat koalisi pimpinan Irak dan AS melanjutkan serangan udara mereka untuk hari kedua guna membebaskan bagian barat Kota Kecil Baiji. Pada Sabtu (18/4), tentara koalisi mampu membebaskan bagian tengah dan timur kota kecil itu, kata satu sumber keamanan provinsi.
        
Di kilang minyak terbesar Irak di dekat Baiji, tentara melanjutkan operasi pembersihan mereka di instalasi besar tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Merekan menemukan 53 mayat anggota IS yang tewas dalam pertempuran untuk membebaskan instalasi itu selama beberapa hari belakangan, kata sumber tersebut.
        
Bentrokan sporadis terjadi selama hari itu di kilang tersebut dengan beberapa petempur IS yang bersembunyi di beberapa bangunan di dalam instalasi itu, kata sumber tersebut.
        
Pada Sabtu, Jasim Jbara, pemimpin Komite Keamanan Dewan Provinsi Salahudin, memberitahu Xinhua pasukan Irak "sepenuhnya membebaskan banyak bagian instalasi minyak Baiji, setelah mereka mengusir petempur IS".
        
Pertempuran di kilang minyak tersebut dan Baiji, yang berdekatan, adalah bagian dari opoerasi besar yang dilancarkan pada Rabu (15/4) dengan tujuan merebut kembali banyak daerah yang dikuasai anggota IS di Salahudin, terutama setelah petempur garis keras bergerak maju di dalam instalasi besar minyak tersebut pada Selasa.
        
Pertempuran itu terjadi lebih dua pekan setelah pasukan keamanan Irak merebut kendali atas Ibu Kota Provinsi tersebut, Tikrit.
        
Di Provinsi Anbar, pasukan keamanan dan anggota suku Sunni setempat dengan dukungan pesawat Irak dan pasukan internasional bentrok dengan petempur IS di KOta Ramadi, sekitar 110 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad. Mereka berhasil membebaskan pinggiran timur Soufiyah setelah menewaskan banyak anggota kelompok fanatik, kata satu sumber provinsi yang tak ingin disebutkan jatidirinya kepada Xinhua.
        
Situasi keamanan di Ramadi memburuk satu pekan sebelumnya, ketika petempur IS melancarkan serangan dan merebut Daerah Albu Farraj di sisi utara Sungai Eufrat --yang memisahkan daerah itu dari Kota Ramadi.

Penerjemah : Chaidar