"Fast & Furious 7" Bagi Penikmat Adrenalin

id Film Fast & Furious 7

Jakarta (ANTARA Lampung) - "Cars don't fly (mobil tidak bisa terbang)." Ucapan Brian O'Conner, diperankan almarhum Paul Walker, kepada Dominic Toretto (Vin Diesel) saat mengendarai mobil mewah Lykan Hypersport di apartemen mewah di kawasan Timur Tengah.

"Fast & Furious 7" barangkali adalah satu-satunya film keluaran Hollywood di dunia yang menunjukkan mobil dapat melompat antara berbagai gedung pencakar langit yang terdapat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Seperti halnya dengan film-film sebelummya di serial Fast & Furious, terdapat pula setting dalam kejar-kejaran mobil pemacu adrenalin di negara selain AS, seperti halnya Uni Emirat Arab.

Sebagai informasi, menurut ensiklopedia dunia maya Wikipedia, produser film Furious 7 itu lebih memilih Abu Dhabi daripada Dubai karena alasan ekonomis (30 persen lebih murah dari segi biaya).

Dalam film kali ini memang penonton lebih dititikberatkan pada hubungan antara Brian O'Conner dan Dominic Toretto, mengingat Paul Walker tewas akibat kecelakaan mobil saat sedang libur Thanksgiving di sela-sela produksi film.

Keluarga Toretto dan O'Conner kali ini mesti menghadapi kobaran dendam dari Deckard Shaw (Jason Statham), yang adiknya, Owen Shaw (Luke Evans) merupakan musuh utama Toretto dan O'Conner dalam film sebelumnya, Fast & Furious 6.

Deckard Shaw diperkenalkan sebagai seorang mantan pembunuh berdarah dingin yang dilatih oleh satuan operasi rahasia dari Dinas Rahasia Inggris Raya.

Dia bertekad untuk membalaskan dendam adiknya dengan memburu tim yang menangkap adiknya dalam film sebelumnya. Selain Toretto dan O'Conner, tim tersebut juga terdiri atas Luke Hobbs (Dwayne Johnson), Letty Ortiz (Michele Rodrigues), Roman Pearce (Tyrese Gibson), Tej Parker (Ludacris), dan Han Lue (Sung Kang).

Shaw pertama menerobos ke dalam Kantor Dinas Keamanan Diplomat AS di Los Angeles, tempat Hobbs bekerja sehari-hari. Setelah berhasil mengunduh data-data dari semua anggota tim yang menangkap adiknya, Shaw juga berhasil membuat Hobbs terjatuh dari gedung dan menderita luka parah.

Kemudian, satu per satu dari anggota tim tersebut mulai diburu Shaw. Pertama, Han Lue berhasil dilacak dan dibunuh dalam kejar-kejaran mobil di Tokyo (adegan tersebut ditunjukkan dalam akhir film Fast & Furious 6).

Toretto saat berkunjung ke rumah O'Conner melihat adanya paket bungkusan yang mencurigakan dari Tokyo, yang ternyata isinya merupakan bom. Beruntung, mereka berhasil lolos dari maut meski bom itu tetap meledak.

Toretto yang mulai mengendus keberadaan Shaw sempat berhadap-hadapan satu lawan satu dengannya sebelum tim agen rahasia pimpinan Frank Petty (Kurt Russell) muncul dan menyelamatkan Toretto yang terdesak oleh Shaw.

Namun, Shaw lagi-lagi berhasil melarikan diri. Frank Petty kemudian menawarkan kerja sama dengan Toretto dan timnya agar mau bekerja sama dalam membekuk Deckard Shaw.

Sebelum mendapatkan Shaw, Toretto dan timnya ditugasi oleh Frank Petty untuk melacak Megan Ramsey (Nathalie Emmanuel), peretas brillian yang menciptakan "God's Eye", sebuah program perangkat lunak khusus yang bisa melacak siapa pun di dunia ini.

Namun, saat ini Ramsey diketahui telah diculik oleh kelompok teroris internasional pimpinan Mose Jakande (Djimon Honsou), dan Toretto bersama timnya bertugas untuk menyelamatkan Ramsey agar dapat mendapatkan "God's Eye" guna melacak keberadaan Shaw.

Dalam penyelamatan Ramsey yang dituturkan dalam film terjadi di kawasan pegunungan Kaukasus, terdapat adegan spektakuler pada saat lima mobil diturunkan dari pesawat militer dan melakukan terjun payung. Begitu pula, dengan adegan kejar-kejaran yang seru berikutnya juga membuat para penikmat adrenalin menahan napas.

Persiapan adegan pemeran pengganti dalam film tersebut dibutuhkan membutuhkan waktu berbulan-bulan karena tingginya risiko yang dihadapi oleh para pemeran pengganti.

Begitu juga dengan juru kamera harus benar-benar mempersiapkan diri dengan meletakkan perangkat kamera di tempat yang tepat agar alat tersebut tidak ikut hancur dengan kendaraan yang diterjunkan dari dalam pesawat.

Kembali ke alur cerita. Setelah berhasil dalam misi guna menyelamatkan Ramsey, Toretto dan timnya terus memburu keberadaan Shaw (yang berkomplot dengan gerombolan Mose Jakande) mulai ke Uni Emirat Arab hingga kembali ke Los Angeles.

Salah satu adegan yang menyentuh penonton adalah di penggalan akhir film berdurasi 137 menit itu, pada saat Toretto dan O'Conner mengendarai mobil berdampingan sebelum berpisah satu sama lain ke rute jalan yang berbeda-beda.

Sebagaimana telah diungkap sebelumnya, Paul Walker yang berperan sebagai Brian O'Conner meninggal sebelum perampungan seluruh adegan film, yang juga berimplikasi adanya perubahan skenario dalam proses produksi film.

Bagaimana dengan adegan Brian O'Conner yang belum diambil? Hal itu ternyata dapat diatasi dengan kecanggihan teknologi CGI ala Hollywood dan penggunaan tubuh saudara kandung Paul Walker dalam pengambilan gambar.

Terlepas dari adegan mengharukan di akhir film, secara keseluruhan Fast & Furious 7 hanya akan menghibur bagi para penonton yang menyukai adrenalin. Misalnya, adegan kejar-kejaran kendaraan di lokasi yang berbahaya dan perkelahian satu lawan satu.

Namun, sebenarnya masih banyak hal dalam film yang dapat dipertanyakan dan terkadang luput dari logika, seperti manusia yang tidak terluka parah setelah berada di dalam mobil yang baru saja meloncat ke dalam jurang yang terjal.