Beirut (Antara/AFP) - Serangan menewaskan 19 warga sipil, Minggu, saat Kurdi Suriah terlibat pertempuran sengit melawan pejuang garis keras dari Negara Islam (IS) di provinsi timur laut Hasakeh, kata satu kelompok pemantau.
Di antara warga sipil yang tewas di desa Hajiyeh dan Tal Khalil adalah lima anak-anak, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kematian itu tiba saat Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) mencapai gerak maju dalam perjuangan mereka melawan IS, merebut serangkaian desa di sekitar benteng jihad Tal Hamis, yang strategis dan penting karena kedekatannya dengan kota utama Kurdi, Qamishli.
Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP bahwa YPG, yang didukung oleh orang-orang suku Arab yang melawan IS, dan para pejuang IS menggunakan "semua jenis peluru" untuk menargetkan posisi yang berlawanan dalam pertempuran.
"Tidak mungkin untuk mengkonfirmasi siapa dalang di balik penembakan yang menewaskan 19 warga sipil itu," katanya.
Observatorium sebelumnya melaporkan adanya serangan udara oleh angkatan udara Suriah terhadap sasaran kelompok garis keras di Provinsi Hasakeh Sabtu dan Minggu pagi.
Para pejuang Kurdi adalah yang pertama di Suriah berperang melawan IS, yang sebelumnya disebut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).
Penerjemah : A Krisna
Berita Terkait
AS lancarkan serangan balasan di Irak dan Suriah
Sabtu, 3 Februari 2024 11:03 Wib
Piala Asia: Iran tantang Jepang di 8 besar usai kalahkan Suriah lewat adu pinalti
Kamis, 1 Februari 2024 5:36 Wib
Piala Asia: Kalahkan Suriah 1-0, Australia lolos ke 16 besar
Kamis, 18 Januari 2024 22:02 Wib
Piala Afrika: Uzbekistan bermain imbang kontra Suriah
Minggu, 14 Januari 2024 11:19 Wib
Serangan udara Turki hancurkan 29 sasaran teror di utara Irak dan Suriah
Minggu, 24 Desember 2023 12:06 Wib
The Body Shop Indonesia dan DMC Dompet Dhuafa bantu pemulihan penyintas gempa Turki dan Suriah
Sabtu, 22 Juli 2023 18:06 Wib
Dompet Dhuafa kirim ribuan bantuan kemanusian di tiga lokasi gempa Suriah
Senin, 3 April 2023 19:01 Wib
Demi membeli aset, dua WNA palsukan KTP dan KK
Kamis, 16 Maret 2023 10:37 Wib