Kabul (Antara/Xinhua-OANA) - Pasukan Afghanistan, selama operasi besar terhadap Taliban di Provinsi Faryab, telah menewaskan 75 gerilyawan dan melukai sebanyak 100 lagi selama tiga hari belakangan, kata gubernur provinsi tersebut, Selasa.
"Sebanyak 75 anggota Taliban termasuk orang asing telah tewas dan sebanyak 100 orang lagi cedera selama operasi pembersihan yang dilancarkan di Kabupaten Qaisar serta Ghormach tiga hari lalu," kata Gubernur Provinsi Faryab Mohammad Allah Batash kepada wartawan.
Orang asing dari Pakistan dan Uzbekistan termasuk di antara gerilyawan yang tewas selama operasi tersebut, kata pejabat itu.
Ia juga mengakui bahwa lima polisi Afghanistan telah tewas dan delapan lagi cedera selama operasi tiga hari belakangan itu.
Batash juga menambahkan bentrokan masih berlangsung, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam. Ia memperingatkan Kabupaten Qaisar dan Ghormach akan ambruk jika pemerintah gagal melakukan tindakan yang perlu terhadap anggota Taliban yang beroperasi di sana.
Dalam peristiwa yang berkaitan, pasukan keamanan menyerbu tempat persembunyian Taliban dan menangkap tiga gerilyawan termasuk seorang komandan penting, kata Kementerian Dalam Negeri di dalam satu pernyataan yang disiarkan di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Selasa.
"Polisi selama operasi khusus terhadap gerilyawan Taliban di Kabupaten Rustaq, Provinsi Takhar, Selasa, menangkap Komandan penting Taliban Mawlawi Abdul Rahman, alias Palang (Harimau), bersama dua orang lagi," tambah pernyataan itu.
Palang adalah komandan Taliban yang memiliki reputasi buruk dan telah menjadi pemimpin komisi militer cabang Taliban di Provinsi Takhar.
Penangkapan Palang adalah pukulan besar terhadap petempur Taliban di Takhar dan provinsi lain yang berdekatan, kata pernyataan itu.
Penerjemah : Chaidar
Berita Terkait
Indonesia segera kirim 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan
Rabu, 20 September 2023 13:59 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
Bertemu Taliban, PBB soroti pelanggaran hak perempuan
Sabtu, 21 Januari 2023 17:15 Wib
Sejumlah keluarga Afghanistan meminta agar Pangeran Harry diadili
Selasa, 17 Januari 2023 2:36 Wib
Turki 'prihatin' soal perempuan Afghanistan dilarang kuliah
Rabu, 21 Desember 2022 21:49 Wib
Kemlu: Indonesia belum akui Taliban
Jumat, 2 Desember 2022 16:23 Wib
Dompet Dhuafa siap kolaborasi merespon gempa bumi di Afghanistan
Jumat, 24 Juni 2022 20:08 Wib
Taliban melarang budi daya opium di Afghanistan
Minggu, 3 April 2022 17:46 Wib