Penjara Arab Sediakan Ruang Kantor Indonesia

id Penjara Arab Sediakan Ruang Kantor Indonesia , Saudi, TKI, Penjahat, Haji, Umroh, Timur Tengah, WNI

Penjara Arab Sediakan Ruang Kantor Indonesia

Kakbah di Arab Saudi. (Foto/Net).

Pemerintah Arab Saudi sangat kooperatif terhadap WNI overstayers yang ditahan. Bahkan pihak penjara menyediakan ruang kantor khusus bagi Indonesia di Penjara Shumaysi untuk pengurusan WNI."
Riyadh (Antara) - Arab Saudi terus melancarkan razia terhadap warga asing termasuk WNI yang tidak memiliki izin tinggal (overstayers) untuk dipulangkan ke negara asal.

Saat ini ada ribuan WNI yang ditahan imigrasi di Penjara Shumaysi, Jeddah, dan pihak penjara merasa perlu menyediakan ruang kantor Indonesia agar memudahkan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah membantu proses deportasi WNI.

"Pemerintah Arab Saudi sangat kooperatif terhadap WNI overstayers yang ditahan. Bahkan pihak penjara menyediakan ruang kantor khusus bagi Indonesia di Penjara Shumaysi untuk pengurusan WNI," kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, dalam perbincangan dengan ANTARA di ruang kerjanya di KBRI Riyadh, Kamis.

Dubes Gatot menjelaskan, di penjara Shumaysi tercatat 9.333 WNI dan telah dideportasi ke Indonesia sekitar 1.400 orang, yaitu 990 orang diantaranya dipulangkan dua penerbangan Garuda, dan 300 orang lagi atas biaya Arab Saudi lewat penerbangan Saudia Airlines.

WNI di Penjara Imigrasi Shumaysi itu secara berangsur akan dideportasi ke Indonesia.

"Sebetulkan sesuai aturan, Arab Saudi bertanggungjawab atas biayanya deportasi, namun pemerintah Indonesia merasa perlu mengulurkan tangan untuk membantu biaya pemulangan," katanya.

Selain di penjara, tercatat pula sekitar 59.000 WNI sedang dalam proses pemeriksaan dokumen, apakah mereka akan dideportasi atau bisa mendapat izin tinggal dan bisa bekerja di negeri kaya minyak itu.

Sejak Arab Saudi mengeluarkan kebijakan amnesti terhadap warga asing pada Mei lalu, tercatat lebih 97.000 WNI mendapat pengampunan untuk tetap bekerja.  

Dubes menduga, WNI overstayers itu masih banyak lagi belum terkena razia, dan pihak berwajib setempat terus mengintensifkan penangkapan warga asing tanpa izin tinggal.

Sementara itu, Dubes Gatot menyesalkan pemberitaan beberapa kalangan media massa di Indonesia mengenai WNI bermasalah di Arab Saudi tanpa konfirmasi kepada KBRI Riyadh atau KJRI Jeddah.

Di sisi lain, ada di kalangan WNI yang punya izin tinggal, tapi berpura-pura overstayer agar dirazia untuk pulang ke Tanah Air secara gratis, tutur Dubes Gatot yang sebentar lagi akan mengkhariri masa tugasnya di Arab Saudi.

Mantan Dubes RI untuk Mesir, AM Fachir, akan menggantikan posisi Gatot untuk mengemban misi diplomatik di negara sahabat itu.

Penerjemah: M.Suratmadi.