Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung telah menyiapkan unit reaksi cepat (URC) guna mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi di ruas jalan provinsi yang rawan longsor dan banjir.
"Jadi kita harus mewaspadai bencana hidrometeorologi, ini harus diantisipasi dampaknya terutama di daerah banjir dan tanah longsor. Salah satunya dengan menyiapkan unit reaksi cepat di ruas jalan yang rawan terdampak bencana," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung Muhammad Taufiqullah di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan anggota unit reaksi cepat tersebut terdiri dari para petugas UPTD Dinas Bina Marga yang ada di berbagai daerah rawan longsor dan banjir.
"Jadi saat ada longsor di badan jalan agar lalulintas tidak terganggu, tim ini akan mengerahkan alat berat untuk membantu penanganan dengan bekerja sama bersama pihak terkait. Karena kami memang menganggarkan dana khusus untuk menangani ini di ruas jalan provinsi," katanya.
Dia menjelaskan upaya memperlancar arus lalulintas di ruas jalan provinsi terutama di daerah rawan bencana hidrometeorologi, dilakukan untuk mencegah adanya hambatan distribusi pangan yang mengakibatkan inflasi, sekaligus menjaga mobilitas masyarakat antar daerah.
"Jadi untuk penanganan longsor di ruas jalan provinsi ini, pertama akan dilakukan normalisasi lalulintas oleh unit reaksi cepat, kemudian akan diberi bronjong sementara, dan kemudian baru penanganan permanen pada ruas jalan yang longsor atau tergerus," ucapnya.
Sedangkan untuk penanganan di daerah rawan banjir, pada pembangunan jalan akan menggunakan konstruksi rigid beton yang lebih tahan terhadap genangan air.
"Antisipasi penanganan daerah rawan banjir ini tidak bisa menggunakan jalan berpenutup aspal, jadi pakai rigid beton meski mahal tapi tahan jadi tidak perlu kerja dua kali. Sebab tidak di semua daerah menggunakan rigid beton, ini disesuaikan dengan kondisi daerah," ucapnya.
Ia merinci untuk daerah yang rawan banjir dan melewati ruas jalan provinsi ada di Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Waykanan dan Mesuji.
"Sedangkan yang rawan longsor ada di Kabupaten Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat, Lampung Barat. Untuk ruas jalan provinsi yang rawan longsor yaitu ruas Simpang Teluk Kiluan-Simpang Umbar," ujar dia.
Lalu ruas jalan Simpang Umbar-Putih Doh, ruas jalan Talang Padang-Ngarip, ruas jalan Ngarip-Ulu Semong, ruas jalan Ulu Semong-Simpang Trimulyo, ruas jalan Simpang Trimulyo-Bungin-Simpang Tugu Sari, ruas jalan Pekon Balak-Suoh, ruas jalan Suoh Simpang Blok 9.
"Dengan langkah-langkah menyiapkan unit reaksi cepat, alat berat, dan pembangunan jalan dengan konstruksi sesuai kondisi kerawanan bencana, diharapkan dapat mengantisipasi dampak adanya kerusakan infrastruktur jalan akibat bencana alam," kata dia lagi.*
Berita Terkait
Polisi lakukan evakuasi pohon tumbang di Jalan Lintas Barat Krui
Kamis, 18 April 2024 12:30 Wib
BNPB catat 77 korban selamat longsor Tana Toraja berhasil dievakuasi
Senin, 15 April 2024 13:41 Wib
Tertimbun longsor, jalan lintas barat Liwa-Krui Lampung macet
Minggu, 14 April 2024 14:11 Wib
Kapolres Lampung Barat harap jalan longsor dapat dilalui H-10 Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 15:10 Wib
Semarang dilanda banjir dan tanah longsor
Kamis, 14 Maret 2024 4:15 Wib
Delapan korban angin puting beliung Lampung Selatan dilaporkan membaik
Rabu, 13 Maret 2024 18:54 Wib
10 korban tewas akibat tanah longsor di Pesisir Selatan
Sabtu, 9 Maret 2024 15:26 Wib
Tiga korban banjir-tanah longsor di Padang Pariaman ditemukan meninggal
Sabtu, 9 Maret 2024 7:38 Wib