KAI Palembang tingkatkan kewaspadaan di 35 titik rawan bencana

id sumsel,daerah rawan,antisipasi bencana,pt kai palembang

KAI Palembang tingkatkan kewaspadaan di 35 titik rawan bencana

Kereta api milik PT KAI yang digunakan untuk mengangkut batu bara. ANTARA/HO-PT KAI

Palembang (ANTARA) - PT KAI Divre III Palembang meningkatkan kewaspadaan di 35 titik daerah rawan bencana wilayah operasional perusahaan

“Kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang diperkirakan berlangsung hingga akhir bulan ini, membuat PT Kereta Api Indonesia Divre III Palembang meningkatkan kewaspadaan terutama dilakukan di 35 titik rawan bencana,” kata Manager Humas PT KAI Palembang Aida Suryanti di Palembang, Kamis.
Ia menjelaskan untuk saat ini, kereta api di wilayah Divre III masih beroperasi seperti biasa, baik itu relasi Kertapati- Lubuklinggau (PP) maupun relasi Kertapati- Tanjung Karang (PP).

Potensi bencana di daerah rawan itu tidak hanya berupa banjir, namun juga pergerakan dan kontur tanah yang dapat menyebabkan longsor maupun amblas di sepanjang jalur kereta api di wilayah Divre III Palembang.

Berdasarkan hasil pemetaan ada beberapa jalur yang masuk dalam daerah rawan longsor maupun amblas. Lokasi rawan amblas diantaranya petak jalur Prabumulih baru - Penimur, Niru - Blimbing Pendopo - Gunung Megang. Kemudian Muara Enim, Banjarsari - Sukacinta ( Lahat) ,Bungamas-Saungnaga-Tebing Tinggi (Empat Lawang). dan titik-titik daerah rawan lainnya.

"Daerah-daerah itu sudah kami petakan rawan longsor dan amblas, perlu diwaspadai saat musim hujan," ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, seperti menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di 23 titik lokasi, yaitu di Kertapati, Simpang, Payakabung, Serdang, Glumbang, Lembak, Prabumulih, Prabumulih Baru, Penimur, Niru, Blimbing Pendopo, Gunung Megang, Ujanmas, Muara Gula, Muara Enim, Tanjung Enim Baru, Banjarsari, Sukacinta, Lahat, Sukarame, Saungnaga, Tebing Tinggi, Lubuklinggau.

Kemudian, melakukan pemeriksaan rel secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun.

"Pemeriksaan secara kontinyu, petugas di lapangan serta disiapkan peralatan mekanik seperti excavator, MTT (tamping machine, suatu alat bantu dalam perawatan jalan rel) untuk mempercepat proses penanganan di lintas jalur apabila hal yang tidak diinginkan dampak dari kondisi cuaca,” katanya.

Selain itu, KAI Divre III Palembang juga melakukan pemasangan dinding penahan longsor/amblas di daerah yang memang secara geografis berada di wilayah rawan dampak hujan.

“Dampak longsor maupun amblas apabila mengenai rel otomatis akan menggangu operasional kereta, hal itu yang perlu kita minimalisir agar perjalanan kereta api berjalan aman dan lancar,” kata Aida.