Dinas KPTPH Lampung: Percepatan tanam terus dilakukan guna jaga produktivitas

id Pertanian Lampung, percepatan tanam Lampung, ekonomi lampung

Dinas KPTPH Lampung: Percepatan tanam terus dilakukan guna jaga produktivitas

Bibit padi yang tengah disemai milik petani di Kabupaten Lampung Tengah. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung Bani Ispriyanto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan percepatan tanam dalam upaya menjaga produktivitas pertanian di daerahnya.
 
"Sejak turun hujan di November 2023 kami sudah melakukan percepatan tanam padi untuk memanfaatkan hadirnya hujan bagi pengairan lahan pertanian," ujar Ispriyanto di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan upaya percepatan tanam padi tersebut dilakukan untuk menjaga produktivitas pertanian di daerahnya agar pangan dapat terus tersedia bagi konsumsi masyarakat.

"Kegiatan percepatan tanam padi ini dilakukan terus setiap pekan terus bertambah sampai Januari ini sudah banyak dilakukan di berbagai daerah pastinya," katanya.

Dia menyebutkan contoh beberapa daerah yang telah melakukan percepatan tanam padi di Provinsi Lampung yakni Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Pringsewu.

"Untuk daerah yang sudah melakukan percepatan tanam itu seperti di daerah Palas Kabupaten Lampung Selatan dan berbagai daerah lainnya. Untuk target tanam yang dihitung dari indeks pertanaman padi (IP) 300-400," ucapnya.

Menurut dia, di daerahnya ada beberapa daerah yang telah menerapkan indeks pertanaman sebesar 400.

"Sudah ada yang menerapkan tanam empat kali dalam satu musim, ini akan diupayakan ditingkatkan kembali," tambahnya.

Diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung pada 2023 luas panen padi diperkirakan sebesar 532,77 ribu hektare mengalami kenaikan sebanyak 14,52 ribu hektare atau 2,80 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 518,26 ribu hektare.

Dan dengan produksi padi sekitar 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 40,62 ribu ton GKG atau 1,51 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 2,69 juta ton GKG.

Sedangkan bila di konversikan menjadi beras untuk dikonsumsi maka produksi beras pada 2023 diperkirakan sebesar 1,57 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 23,35 ribu ton atau 1,51 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 1,55 juta ton.