Musim kemarau tahun 2023 akan lebih panjang

id musim kemarau,kemarau panjang,presiden jokowi,menteri lhk,siti nurbaya bakar,antisipasi kemarau,polusi udara

Musim kemarau tahun 2023 akan lebih panjang

Petani di Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan menanam padi menjelang musim kemarau (ANTARA/Hisar Sitanggang)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kemarau panjang yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal terjadi tahun ini.

Menurut Deputi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memanggil Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

"Bapak Presiden mengingatkan bahwa musim kemarau di tahun ini akan lebih panjang karena BMKG sudah memberikan prediksi 2023 akan mengalami kemarau yang lebih panjang dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Bey dalam keterangan tertulisnya kepada awak media.

Oleh karena itu, lanjut Bey, Presiden meminta Kementerian LHK mengantisipasi kemarau panjang tersebut lewat koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait.

Berkenaan dengan antisipasi musim kemarau, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Indonesia saat ini dihadapkan dua fenomena iklim secara bersamaan yakni El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif, yang menimbulkan potensi kemarau hingga kekeringan seperti pada 2019.

BMKG memprediksi puncak musim kemarau 2023 di Indonesia terjadi pada Juli-September dengan cakupan 582 zona musim (zom) atau 83 persen dari total 699 zom Indonesia.