Pemprov Lampung: Tiga lokasi persawahan alami infiltrasi air laut

id Infiltrasi lahan pertanian, kemarau Lampung, pertanian Lampung,kekeringan persawahan

Pemprov Lampung: Tiga lokasi persawahan alami infiltrasi air laut

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Infiltrasi terjadi di tiga lokasi, yakni di Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji, Desa Ruguk Kecamatan Ketapang, dan Kecamatan Palas di Kabupaten Lampung Selatan, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebutkan ada tiga lokasi persawahan di daerahnya yang mengalami infiltrasi atau intrusi air laut ke daratan akibat musim kemarau.

"Mengenai ada tidaknya tambahan lokasi yang mengalami kekeringan di Lampung, saat ini petugas masih melakukan pemantauan di lapangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto, di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan pada musim kemarau saat ini ada tiga lokasi persawahan yang mengalami infiltrasi atau intrusi, yaitu masuknya air laut ke lahan pertanian.

"Infiltrasi terjadi di tiga lokasi, yakni di Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji, Desa Ruguk Kecamatan Ketapang, dan Kecamatan Palas di Kabupaten Lampung Selatan," katanya.

Dia menjelaskan infiltrasi tersebut masuk dalam long storage irigasi yang ada di tiga lokasi tersebut.

"Air laut masuk ini bisa terjadi setiap tahunnya di musim kering. Dan tahun ini sudah masuk dalam long storage yang digunakan untuk mengamankan air tawar, sebagai cadangan air bagi lahan pertanian. Saat ini ada beberapa long storagenya yang tidak bisa terpakai, bahkan di Palas air laut sudah masuk ke sawah," ujarnya.

Ia melanjutkan dampak atas adanya infiltrasi air payau masuk ke lahan pertanian maka sawah selama dua tahun tidak bisa melakukan tanam padi karena ada endapan garam di dalam tanah.

"Kalau sampai air payau masuk, maka harus dilakukan pencucian lahan sawah dengan air hujan berkali-kali selama dua tahun lamanya. Jadi kami berupaya agar tidak banyak air payau yang masuk ke lahan pertanian, sekaligus mengendalikan evaporasi tanah sebagai upaya menghemat air di musim kemarau," katanya.

Menurut dia, upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah untuk tetap mengairi lahan pertanian dan mencegah adanya infiltrasi, yaitu dengan menyediakan fasilitas sumur pompa di daerah pertanian yang mengalami kesulitan pengairan.

"Sudah disediakan sumur pompa untuk daerah yang lahan pertaniannya susah air. Memang kalau di daerah rawa sulit hanya bisa ditanggulangi dengan sumur bor. Sebab di beberapa lokasi long storage tidak dapat digunakan," ujar dia.

Dia mengharapkan dengan hadirnya hujan lebih awal dapat membersihkan lahan pertanian yang terkena infiltrasi air payau.

"Luasan untuk daerah pertanian yang terkena infiltrasi di tiga lokasi tersebut masih dalam perhitungan. Mudah-mudahan bulan ini ada hujan jadi air laut bisa tersisih dengan air hujan dan long storage bisa dipakai kembali," katanya.

Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan penyaluran pompa air sebanyak 250 unit, yaitu 190 unit kepada kabupaten serta kota, dan 60 unit kepada brigade proteksi tanaman untuk mengatasi adanya kekeringan di lahan pertanian.

Selain penyaluran pompa air dukungan atas ketersediaan sumber air untuk lahan pertanian pada musim kering meliputi embung ada 55 unit, irigasi perpompaan ada 74 unit, selanjutnya untuk irigasi perpipaan jumlahnya ada 17 unit, sumur bor ada sebanyak 111 unit, cek dam atau tanggul penghambat ada empat unit, jalan usaha tani (JUT) sembilan unit, dan rehab irigasi tersier ada sebanyak 314 unit.

Selain itu, ada juga embung berjumlah 158 unit dengan kapasitas mencapai 19 juta meter kubik masih dalam kondisi yang baik dan aman. Sedangkan ketersediaan air tanah ada 214 sumur.