OAIL Itera peringati Hari Keantariksaan Nasional

id lampung, kampus, kampus itera, itera

Astronom amatir cukup banyak di Indonesia melakukan kegiatan untuk memperkenalkan astronomi kepada masyarakat dan mengedukasi bagaimana sains astronomi itu bekerja, ujar Avivah

Bandarlampung (ANTARA) - Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) menyelenggarakan peringatan Hari Keantariksan Nasional dengan mengadakan webinar bertajuk “Kiprah 6 Tahun OAIL dalam mengembangkan sains dan teknologi keantariksaan nasional", beberapa waktu lalu.

Kepala OAIL Hakim L. Malasan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hari Keantariksaan memiliki tujuan besar untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam mengobservasi langit malam. Literasi tentang keantariksaan tersebut disampaikan dari materi para narasumber.

Sementara peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga Koordinator Balai Pengelola Observatorium Nasional (BPON) Dr. Abdul Rachman dalam kesempatan tersebut menyampaikan materi tentang “Menjaga Langit malam di Kawasan Observatirium Nasional Timau”.

Dr Abdul Rachman menyebut langit malam memiliki karakteristik yang gelap berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh, membuat keseimbangan alam, serta akses pada alam semesta terbuka.

Abdul Rachman juga menjelaskan sejarah Observatorium Nasional Timau, yang dibangun sejak tahun 2017 bekerja sama dengan LAPAN dan empat instansi lainnya. Pendirian observatorium tersebut bertujuan sebagai pusat observasi astronomi Indonesia dan pemberdayaan kawasan timur Indonesia dan memiliki teleskop terbesar di asia tenggara  berdiameter 3,8 meter.

Namun, permasalahan yang terjadi saat ini adalah polusi cahaya semakin parah dalam 100 tahun terakhir dan menyebabkan 80 persen dari populasi dunia, hidup di bawah skyglow (hasil studi tahun 2016).

“Yang harus dilakukan oleh kita adalah keterangan lampu yang digunakan.  Bukan membatasi penggunaan lampu tetapi yang dibatasi adalah cahaya lampu yang keatas merusak gelapnya langit tersebut, dengan cara memfokuskan ke tanah atau tempat yang dibutuhkan,” ujar Abdul Rachman.

Robiatul menyebut,OAIL sangat konsisten berkontribusi pada penelitian berkualitas tinggi di bidang antariksa dengan macam teknik observasi untuk mendukung multi disiplin ilmu di Itera.

Sementara, Avivah Yamani, menyampaikan bahwa astronom profesional dan amatir memiliki perbedaan sejalan perkembangan zaman. Astronom amatir yaitu orang-orang yang menikmati astronomi sebagai hobi dengan melakukan pengamatan visual dan photografi.  Sedangkan astronom profesional mereka lebih banyak memahami bagaimana alam semesta ini bekerja dan berevolusi melalui data yang didapatkan.

“Astronom amatir cukup banyak di Indonesia melakukan kegiatan untuk memperkenalkan astronomi kepada masyarakat dan mengedukasi bagaimana sains astronomi itu bekerja,” ujar Avivah.

Ia menekankan, kolaborasi astronom amatir bukan hanya mengamati dan memotret kemudian post di media sosial, akan tetapi astronom amatir juga banyak ikut serta membuat makalah dalam jurnal ilmiah, dikarnakan astronom profesional kelimpahan data dan membutuhkan kolaborasi dari astronom amatir.

Pemateri terakhir, Robiatul Muztaba, menyampaikan seputar pengembangan penelitian di OAIL. Ia menyebut, OAIL sangat konsisten berkontribusi pada peneltian berkualitas tinggi di bidang antariksa dengan macam teknik observasi untuk mendukung multi disiplin ilmu di Itera.

Selain itu, riset yang dilakukan juga dapat mendukung berbagai program studi di Itera. Sebagai contoh  pada 31 Juli 2022  terkait jatuhnya roket CZ-5B, OAIL dapat mengamati kejadian tersebut dan membagikannya ke media untuk mengedukasi masyarakat.

“Kami juga sedang mengembangkan web database untuk keperluan bigdata di masa mendatang, yang kami diamati akan dibagikan ke web tersebut agar bermanfaat bagi akademisi di luar Itera,” ujar Robiatul.