KSOP Panjang: 9.830 pemudik bertolak ke Pulau Jawa melalui pelabuhan alternatif

id Lampung,Arus balik,Bandarlampung

KSOP Panjang: 9.830 pemudik bertolak ke Pulau Jawa melalui pelabuhan alternatif

Penumpang di KM Ciremai yang menyeberangkan pemudik dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan. Senin, (9/5/2022). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Sekarang kita juga masih beroperasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan, tapi untuk kapal milik Pelni yaitu KM Cirema sudah tidak melayani penumpang dari sini lagi karena harus kembali ke rute aslinya, ujarnya
Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang mencatat hingga H+5 Lebaran 2022 sebanyak 9.830 penumpang bertolak ke Pulau Jawa dari Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Panjang yang dijadikan sebagai alternatif.

"Penyeberangan di Pelabuhan Panjang untuk pemudik ini disiapkan sampai 10 Mei, karena sifatnya hanya sebagai alternatif dan pendukung saja jika terjadi lonjakan penumpang di Pelabuhan Bakauheni," kata Kepala KSOP Kelas 1 Panjang, Capt Hendri Ginting di Bandarlampung, Senin.

Ia mengungkapkan dari awal diperbantukan untuk arus balik hingga kini tercatat pemudik terbanyak yang menyeberang dari Pelabuhan Panjang terjadi pada Sabtu (7/5) atau H+4 Lebaran 2022.

"Di H+4 itu penumpang mencapai 4.824 orang dengan kapal beroperasi empat unit," ujarnya.

Sementara itu, lanjut dia, di H+1, penumpang yang menyeberang hanya 65 orang dengan satu kapal operasi, H+2 penumpang berjumlah 344 dengan dua kapal beroperasi, H+3 Pelabuhan Panjang menyeberangkan setidaknya 3.294 dengan tiga kapal beroperasi dan 1.303 pemudik diangkut pada H+5 dengan dua kapal beroperasi.

"Sekarang kita juga masih beroperasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan, tapi untuk kapal milik Pelni yaitu KM Cirema sudah tidak melayani penumpang dari sini lagi karena harus kembali ke rute aslinya," ujarnya.

Ia menyatakan bila kondisi di Pelabuhan Bakauheni sudah stabil dan terkendali kemungkinan penyeberangan untuk penumpang di Pelabuhan Panjang akan dihentikan. Sebab di sini sifatnya diperbantukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di Bakauheni.

"Kalau sudah stabil arus baliknya mungkin dihentikan aktivitas penyeberangan orang di Pelabuhan Panjang. Terkait akan dilanjutkan atau tidak, semua itu tergantung keputusan dari pimpinan. Kalau saat ini seluruhnya, baik kapal maupun infrastruktur di sini baik dan siap untuk melayani penumpang," kata dia.