Startup Atourin dan Kemendes adakan kompetisi video prokes wisata desa

id lomba video wisata desa,wisata desa,kompetisi Atourin

Startup Atourin dan Kemendes adakan kompetisi video prokes wisata desa

Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Sri Haryanto dalam konferensi pers Atourin membahas kompetisi pembuatan itinerary dan video wisata desa secara daring di Jakarta, Senin (8/3/2021). (ANTARA/Virna P Setyorini)

Kalau milenial sudah suka akan hal itu, itu potensi besar

Jakarta (ANTARA) - Startup Atourin bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar kompetisi pembuatan itinerary tour (rencana perjalanan) dan video protokol kesehatan (prokes) wisata desa untuk memunculkan daya tarik alam pedesaan.

COO Atourin Reza Permadi dalam konferensi pers secara virtual yang diakses di Jakarta, Senin, mengatakan program Inspirasi Desa untuk Indonesia muncul setelah 124 mitra pemandu wisata Atourin dalam pertemuan daring sebelumnya menyampaikan kesulitan mereka untuk dapat meyakinkan wisatawan datang ke desa.

Selain itu mereka juga mengatakan membutuhkan inovasi dan akses memasarkan produk dan jasanya. Menurut Reza, memang sudah ada kementerian dan lembaga yang mendukung pengembangan wisata desa, namun tetap masih ada yang kurang maksimal.

Keberadaan mereka yang bukan berada di lima destinasi super prioritas, membuat mereka meminta pendampingan agar wisata desanya juga dapat berjalan, katanya.
 

Sementara itu, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Sri Haryanto mengatakan pelatihan yang dilakukan melalui kerja sama mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa wisata, seperti pelatihan virtual tour yang memungkinkan desa wisata mempromosikan tempatnya kepada masyarakat lebih luas.

Edukasi, menurut dia, sangat penting diberikan supaya mereka tahu cara mengelola desa dengan baik. Kerja sama dengan Atourin harapannya dapat menaikkan pengetahuan mereka, apalagi saat ini sudah masuk era industri 4.0, sehingga dunia virtual penting dikuasai karena memiliki akses lebih murah dan luas menjangkau masyarakat.

"Kalau milenial sudah suka akan hal itu, itu potensi besar karena pengaruhnya juga besar di kancah sosial mereka bergaul, sehingga mempercepat pengenalan wilayah wisata sesuai kondisinya," ujar dia.

Kompetisi dibagi menjadi dua, yakni membuat itinerary bertema Inspirasi dari Desa, dan membuat video protokol kesehatan berbasis pada Cleaness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE yang bertema Nyaman Berlebaran di Desa. Panitia menyediakan hadiah total jutaan rupiah bagi para pemenang.

Periode pendaftaran kompetisi membuat itinerary dibuka sejak 8 hingga 22 Maret 2021, penjurian dilakukan pada 23-30 Maret, dan pengumuman dilakukan pada 31 Maret.

Pendaftaran pembuatan video protokol CHSE dibuka pada 5 hingga 19 April 2021, batas mengunggah video pada 20 April, penjurian dilakukan pada 1 sampai dengan 7 Mei, dan pengumuman pemenang dilakukan 10 Mei.

Mereka yang tertarik mengikuti lomba dapat melihat lebih lengkap persyaratan yang diberikan untuk bisa berkompetisi di https://atourin.com/inspirasi-desa.
Baca juga: Desa Senaru di utara Pulau Lombok "surga wisata alam"
Baca juga: Warkop Digital di Lampung bangun ekonomi perdesaan saat pandemi