Syekh Ali Jaber terkena tusukan sedalam delapan sentimeter

id Syekh Ali Jaber,Bandarlampung

Syekh Ali Jaber terkena tusukan sedalam delapan sentimeter

Syekh Ali Jaber saat melakukan keterangan pers dengan awak media di Bandarlampung, Senin. (14/9/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) -

Syekh Ali Jaber mengakui bahwa akibat insiden penikaman oleh orang tidak dikenal saat mengisi acara di salah satu masjid di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung pada Minggu (13/9) sore, dengan luka tusuk di bagian lengan atas atau bahu sedalam delapan sentimeter.

"Saat dia ingin menusuk saya di bagian leher atau kepala, saya gerakkan tangan sehingga menusuk bahu dan ketika pelaku itu ingin mencabut senjatanya itu saya gerakan badan ke kiri hingga mematahkannya dan patahan di tangan ini sedalam 8 sentimeter," kata Syekh Ali Jaber, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan bahwa patahan pisau yang berada di tangannya tersebut dicabutnya sendiri saat itu, kemudian barulah panitia membawanya ke puskesmas guna mendapatkan perawatan.

"Karena luka tusuk ini saya dijahit dua kali pertama di dalam daging dan ke dua dibagian luar untuk menutupnya masing-masing enam jahitan. Alhamdulillah saya baik-baik saja," kata dia.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan TNI/Polri yang sudah menangani peristiwa penikaman.

"Perhatian dari TNI/Polri ini merupakan sesuatu yang berharga bagi saya," kata dia.

Menurutnya, apapun yang terjadi meski pelaku dianggap orang gila bukan berarti hal ini menjadi kebiasaan atau kebudayaan orang Lampung sebab sepanjang pengetahuannya di provinsi ini masyarakatnya mencintai dakwah, Al-Qur'an dan ulama.

"Apalagi sepanjang sejarah dakwah kami selama 12 tahun di Indonesia tidak pernah mengajarkan kekerasan dan hal-hal yang memecah belah umat, namun sebaliknya kami mempersatukan umat dengan menjaga kebersamaan di bawah Bendera Merah Putih," tambah dia.