Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi hadir pada Festival Batik Lampung 2019 di Galeri Dekranasda Provinsi Lampung untuk mendorong pengrajin setempat menciptakan kreasi baru batik khas Lampung.
"Saya mengapresiasi festival ini sebagai upaya membangkitkan popularitas kain batik Lampung dan memberikan dampak peningkatan perekonomian bagi masyarakat setempat," kata dia, di Bandarlampung, Rabu.
Gubernur yang baru tiba dari Lampung Timur, usai acara Hari Badak Sedunia, langsung menuju galeri Dekranasda dengan mengunjungi setiap sudut stan kabupaten/kota, Gubernur juga memborong batik sehingga membuat senang para pengrajin.
Pada kegiatan itu juga, Gubernur Arinal menyaksikan proses membatik yang dilakukan para pelajar mulai tingkat SD, SMP dan SMA hingga pelajar disabilitas.
Festival Batik Lampung baru pertama kali diadakan dan merupakan terobosan gubernur untuk mengembangkan batik Lampung agar dikenal secara luas. Festival ini dibuka dengan ditandai coretan di atas kain batik motif Sebagei.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto berharap even Festival Batik Lampung ini mampu mendorong popularitas batik Lampung dan memberikan dampak peningkatan perekonomian bagi masyarakat Lampung.
“Mudah-mudahan festival ini menjadi momen untuk batik Lampung lebih berkembang dan dikenal secara luas,” ujar Fahrizal.
Fahrizal juga berharap Dekransda Provinsi Lampung aktif mengembangkan kerajinan budaya Lampung selain batik sehingga dapat menambah kekayaan dan keragaman kebudayaan Indonesia.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal mengatakan Festival Batik Lampung digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional.
Kegiatan ini sendiri berlangsung selama dua hari, 30 - 31 Oktober 2019. Adapun peserta dari festival ini diikiti Dekranasda 15 Kabupaten/Kota yang melibatkan pengrajin batik daerah masing-masing.
Riana mengungkapkan jika perkembangan batik Lampung sangat pesat dan semakin memiliki pamor, berbagai desain dan warna bermunculan dengan khasanah budaya Lampung.
Salah satunya Batik Lampung motif Sebagei yang pada kesempatan tersebut kembali diperkenalkan oleh Riana.
"Kami bertekad untuk mendongkrak popularitas Batik Sebagei sebagai ikon batik khas kebanggaan masyarakat Lampung," ujarnya.
Riana memotivasi para pengrajin batik untuk terus berinovasi melahirkan ide-ide kreatif agar batik Lampung semakin dikenal dan tidak tertinggal dengan daerah lain di Indonesia.
Terlebih ia mengatakan jika motif Sebagei ini tidak memiliki pakem , sehingga akan lebih mudah untuk dimodifikasi dengan corak khas Lampung lainnya seperti gajah, siger atau yang lainnya agar terlihat lebih modern.
"Saya ingin Batik Lampung seperti batik Jawa. Ketika orang melihat maka langsung mengetahui bahwa itu batik Lampung," harapnya.
Ketua Panitia Festival Batik Lampung Ir. Ansori Djausal, MT, menambahkan Festival Batik Lampung ini mengusung Tema "Tak Kenal Maka tak Sayang, Tak Sayang Maka Tak Cinta, Apapun Batiknya Kita Tetap NKRI".
Selain festival, juga ada edukasi batik untuk pelajar. "Ada kegiatan demo membatik dan fashion show. Peragaan membatik dari pengrajin batik, kemudian ada kuliner,' jelasnya.
Berita Terkait
Pemkab Lampung Selatan 8 tahun berturut-turut raih opini WTP dari BPK
Jumat, 3 Mei 2024 18:47 Wib
Rektor pimpin FGD Renstra 2023--2027: fokus pengembangan program S-2 dan S-3
Jumat, 3 Mei 2024 18:42 Wib
Rektor Unila pimpin upacara Hardiknas
Jumat, 3 Mei 2024 18:42 Wib
Warek BUK Unila tinjau pelaksanaan UTBK SNBT 2024
Jumat, 3 Mei 2024 18:40 Wib
PMM di Unhas, Ali Akbar sebut Program Kampus Merdeka pintu keberagaman nusantara
Jumat, 3 Mei 2024 18:38 Wib
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Unila belajar keberagaman melalui PMM
Jumat, 3 Mei 2024 18:38 Wib
Semangat Ghina tingkatkan antusias belajar di Kampus Mengajar
Jumat, 3 Mei 2024 18:38 Wib
Dialog nasional karier dosen dan "best practice" Unila: Upaya membangun kampus unggul
Jumat, 3 Mei 2024 18:37 Wib