Dubai (ANTARA) - Iran mengatakan pada Jumat bahwa seruan Prancis untuk membebaskan seorang antropolog keturunan Iran-Prancis merupakan campur tangan dalam urusan internalnya dan tidak akan membantu menyelesaikan isu tersebut, Kantor Berita IRNA melaporkan.
Kementerian Luar Negeri Prancis, Kamis, mendesak Iran membebaskan Fariba Adelkhah, peneliti senior di Universitas Sciences Po di Paris, yang ditahan atas tuduhan tak jelas awal tahun ini.
"(Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas) Mousavi menyebutkan bahwa intervensi Kementerian Luar Negeri Prancis dalam kasus warga negara Iran tidak relevan..., dan menambahkan: "Ini tidak hanya gagal membantu mengatasi isu tersebut, tetapi lebih memperumit proses hukum," lapor IRNA.
Sejumlah aktivis HAM menuduh Iran menangkap sejumlah warga negara ganda yang berupaya memperoleh pengakuan dari negara lain - tuduhan yang kerap ditepis oleh Republik Islam.
Penangkapan Adelkhah terjadi ketika Prancis dan negara besar Eropa lainnya terjebak dalam kebuntuan internasional kesepakatan nuklir Teheran 2015, yang ditinggalkan AS tahun lalu.
Elit Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menangkap puluhan warga negara ganda selama beberapa tahun belakangan, yang kebanyakan atas tuduhan spionase.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib