Konsumsi dan investasi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi 2020

id jokowi RAPBN 2020,RAPBN 2020,pidato kenegaraan,Presiden Joko Widodo,Jokowi,Tol Lampung,Antara Lampung,Lampung.Antaranews.com

Konsumsi dan investasi menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi 2020

Presiden Joko Widodo (kiri) menandatangani berkas penyerahan nota keuangan RAPBN 2019 kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo saat Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang I DPR tahun 2018-2019 di Gedung Nusantra, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). Rapat paripurna tersebut beragendakan penyampaian pidato RUU APBN 2019 disertai Nota Keuangan dan dokumen pendukungnya oleh Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebutkan konsumsi dan investasi akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi pada tahun depan yang dalam RAPBN 2020 ditetapkan mencapai 5,3 persen.

“Pada tahun 2020, Pemerintah menyusun asumsi ekonomi makro sebagai berikut: Pertama, pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas RAPBN 2020 beserta Nota Keuangannya di hadapan Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Jumat, menyebutkan inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat.

Kedua, lanjut Presiden dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPR Bambang Soesatyo, di tengah kondisi eksternal yang masih dibayangi oleh ketidakpastian, nilai tukar rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per dolar Amerika Serikat.

“Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi. Dengan demikian, suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan berada di tingkat 5,4 persen,” kata Jokowi.

Ketiga, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar 65 dolar Amerika Serikat per barel. Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditas global.

Keempat, melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam, termasuk minyak dan gas bumi. “Target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734 ribu barel dan 1,19 juta barel setara minyak per hari,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Penerimaan APBN 2020 Rp2.221,5 triliun
Baca juga: Presiden : Sumber dana pemindahan ibukota dari kolaborasi swasta-BUMN