Penumpang Angkot Bandarlampung Telantar

id angkot mogok, penumpang telantar

Penumpang Angkot Bandarlampung Telantar

Ilustrasi Para pelajar yang menjadi korban, akibat aksi mogok para awak angkutan kota di Bandarlampung. (FOTO: ANTARA LAMPUNG/Budisantoso Budiman/dok)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sejumlah calon penumpang angkutan kota di Bandarlampung telantar karena para sopir enggan mengangkutnya terkait aksi demonstrasi yang dilakukan pemilik dan pengemudi angkutan kota, Selasa.

"Beberapa angkutan kota dari dua jurusan berbeda yang melintas di Jalan Sultan Agung tidak mau berhenti waktu saya setop. Saya gak bisa ke Pasar Pasirgintung hari ini," kata Iwan, warga Labuhanratu Raya, Kecamatan Labuhanratu, Kota Bandarlampung.

Ia menjelaskan angkot dua trayek yakni jurusan Rajabasa-Tanjungkarang yang harus memutar ke Jalan Sultan Agung karena adanya pembangunan jembatan layang, tidak mau berhenti dan semua angkot yang melintas tidak ada penumpangnya.

Begitu pula angkot jurusan Perumnas Wayhalim-Tanjungkarang yang memang sebagian melintasi Jalan Sultan Agung, semuanya kosong dan tidak mau berhenti.

Beberapa calon penumpang pun terlihat berdiri di tepi Jalan Teuku Umar baik ke arah Tanjungkarang maupun ke Rajabasa menanti angkutan. Namun sebagian memanfaatkan jasa ojek sepeda motor.

"Saya terpaksa naik ojek. Biasanya naik angkot hanya Rp4000 ribu ini harus membayar Rp15 ribu," kata Sunanto, yang turun di dekat Kantor PTPN VII dari Pasar Koga.

Sementara itu, sejumlah pengemudi angkot terlihat menuju Kantor Wali Kota Bandarlampung untuk menyampaikan aspirasinya terkait keberadaan angkutan berbasis daring.

Pihak kepolisian mengatur lalu lintas dengan meminta para sopir memarkirkan angkotnya di Halaman Masjid Agung Al Furqon dan mereka berjalan kaki ke Kantor Wali Kota Bandarlampung.

Sebelumnya, Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono meminta aksi atau demonstrasi Perhimpunan Pemilik dan Pengemudi Angkutan Kota Bandarlampung (P3ABL) yang direncanakan pada Selasa (19/9) agar berjalan damai, tidak ada tindakan anarkis seperti beberapa waktu lalu.

"Saya minta aksi yang dilakukan oleh P3ABL berlangsung dengan damai, tanpa ada tindakan yang merugikan masyarakat," kata Murbani Budi Pitono di Bandarlampung.

P3ABL menggelar aksi damai atau mimbar bebas yang menuntut Pemkot Bandarlampung tidak memberikan izin terhadap angkutan berbasis daring dan juga menuntut agar menutup aplikasi angkutan berbasis daring tersebut.

Murbani mempersilahkan P3ABL menggelar aksi selama itu berlangsung dengan damai dan tertib.

"Jika aksi membahayakan masyarakat khususnya pengguna jalan yang lain, akan dilakukan tindakan tegas," kata dia

(ANTARA)