Warga miskin Bandarlampung terbantu program Jamkeskot

id rumah sakit daerah, cokro dipo, kota bandarlampung

Warga miskin Bandarlampung terbantu program Jamkeskot

Rumah Sakit Umum Daerah A Dadi Tjokrodipo (RSUD ADT) (bandarlampugkota.go.id)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Warga miskin di Kota Bandarlampung mengaku terbantu dengan program Jaminan Kesehatan Kota (Jamkeskot) pemerintah kota setempat yang menggratiskan biaya pelayanan di rumah sakit.

"Jamkeskot sangat membantu biaya pelayanan di rumah sakit terutama bagi kalangan warga kurang mampu. Anak saya menderita penyakit dibagian usus karena tidak dapat buang air dan dokter mengharuskan untuk operasi. Selama di rawat dan operasi tak dipungut biaya alias gratis," kata Uki warga Kemiling Bandarlampung, Sabtu.

Ia menceritakan, berbekal kartu Jamkeskot selama menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah, yakni Rumah Sakit A Dadi Tjokrodipo dan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, tidak dipungut biaya sepeserpun.

Menurutnya, biaya perawatan hingga operasi di rumah sakit bila tidak memakai kartu jamkeskot bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. "Alhamdulillah tak sepeserpun uang keluar untuk biaya pelayanan rumah sakit berkat ada kartu jamkeskot," ujarnya.

Uki yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam atau keamanan di Perumahan Wana Asri Kemiling mengharapkan salah satu program andalan Pemkot Bandarlampung berupa Jamkeskot itu tetap harus ada karena dapat membantu masyarakat miskin.

"Biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit mahal. Kami warga kurang mampu tak mungkin sanggup bila menjalani perawatan atau operasi di rumah sakit dengan menggunakan biaya sendiri," katanya.

Siti warga Bandarlampung lainnya mengaku terbantu dengan program Jamkeskot Bandarlampung karena biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah setempat.

"Program itu sangat berbeda dengan BPJS Kesehatan karena dengan Jamkeskot tak dipungut biaya apapun. Sedangkan BPJS harus bayar premi," katanya.

Karena itu, ia mengharapkan program Jamkeskot tetap dipertahankan karena sangat membantu warga kurang mampu untuk menjalani perawatan di rumah sakit yang saat ini dirasakan cukup mahal.

Sementara itu, desakan pengalihan Jamkeskot Bandarlampung ke BPJS Kesehatan makin menguat, meski Pemkot setempat tetap bersikukuh mempertahankannya. Pengalihan Jamkeskot ke BPJS akan menolong APBD Kota Bandarlampung, karena biaya pelayanan kesehatan bagi warganya cukup hanya membayarkan premi saja (Ant)