Bandarlampung (Antara Lampung) - Sejumlah pedagang menyebutkan beras Operas Pasar (Bulog) mulai diminati warga Kota Bandarlampung, meski harganya hanya berbeda tipis dengan harga beras lokal berkualitas asalan.
"Dalam sehari, saya sedikitnya bisa menjual satu kuintal beras OP Bulog, sebelumnya di bawah angka itu," kata Rodjie, salah satu pedagang beras di Kota Bandarlampung, Senin.
Menurut dia, pembeli beras OP Bulog umumnya para pedagang makanan, seperti penjual nasi uduk atau warung makan, meski ada juga warga yang membeli untuk dicampur dengan beras lokal.
Harga beras OP Bulog mencapai Rp7.900/kg, sedang beras lokal berkualitas asalan mencapai Rp8.000/kg.
Beras OP Bulog yang dijual umumnya beras impor asal Thailand atau Vietnam. Mutu beras tersebut termasuk baik dengan kondisi patahan butir beras yang minim, berwarna cukup cerah dan tak menggunakan pemutih.
Sejumlah warga yang membeli beras OP Bulog menyebutkan rasa beras impor itu tak berbeda jauh dengan beras lokal, namun kurang lembut setelah dimasak.
"Beras Bulog ini setelah dimasak, agak keras, sementara beras lokal lebih lembut," kata salah satu warga, Suci.
Ia menyebutkan membeli beras OP Bulog satu karung berisi 50 kg, meski ada yang dijual dalam kemasan 10 kg.
Faktor panen padi yang baru selesai, penyaluran beras untuk masyarakat sejahtera (rastra), serta OP Beras Bulog diyakini sebagai penahan kenaikan kenaikan harga beras di Kota Bandarlampung Provinsi Lampung menjelang Ramadan dan Lebaran 2016 ini.
Dengan demikian, harga beras di Kota Bandarlampung pada pekan terakhir Mei 2016 tetap bertahan seperti pekan lalu.
Harga beras kualitas asalan dalam seminggu terakhir di Kota Bandarlampung berkisar Rp8.000 hingga Rp9.000/kg, beras kualitas medium berkisar Rp9.500-Rp11.000/kg, dan kualitas premium di atas Rp11.500/kg.
Sedangkan harga OP Beras Bulog Rp7.900/kg, dan harga beras Badan Ketahanan Pangan Rp7.500/kg.
Berita Terkait
Kementerian ESDM: Indonesia tak impor migas dari Iran
Senin, 15 April 2024 13:39 Wib
BPS: Nilai ekspor Lampung pada Februari 2024 naik 28,56 persen
Senin, 1 April 2024 21:07 Wib
Lampung terima tambahan 13 ribu ton beras impor
Kamis, 7 Maret 2024 22:23 Wib
BRIN sebut produksi singkong nasional untuk energi belum memadai
Minggu, 3 Maret 2024 6:07 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Kilang Pertamina Plaju - Bea Cukai optimalkan ekspor-impor
Rabu, 21 Februari 2024 19:09 Wib
Bapanas: Pemerintah terus seimbangkan ketersediaan beras nasional
Minggu, 11 Februari 2024 15:53 Wib
BBPOM temukan gudang penyimpanan kosmetik impor ilegal di Pekanbaru
Rabu, 7 Februari 2024 5:37 Wib