Catatan akhir tahun: Tekad Lampung bangun industri maritim

id tekad lampung bangun idustri maritim

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Potensi maritim di Lampung cukup tinggi dengan sumber daya alam, baik perikanan, pertambangan, galangan kapal, pariwisata maupun pelabuhan.

Provinsi Lampung memiliki posisi yang strategis, dengan luas perairan laut 24.820 Km2 dan panjang garis pantai 1.105 Km, memiliki 132 pulau-pulau besar dan kecil.

Karena itu Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mendorong pembangunan kawasan industri maritim di daerah itu dengan membangun sarana dan prasarana pendukung.

"Kami telah memiliki kawasan khusus industri maritim, yakni di Kabupaten Tanggamus dan beberapa daerah lain dan ke depan akan lebih dioptimalkan lagi," katanya.

Ridho mengatakan industri maritim itu sangat penting untuk mendorong percepatan pembangunan di sekitar kawasan tersebut. Selain itu juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi tak hanya di daerah, melainkan pula secara luas.

Selain Kabupaten Tanggamus, menurutnya, kawasan Teluk Lampung yang berada di Kota Bandarlampung juga sangat potensial mengingat daerah itu juga merupakan kawasan industri maritim.

Kawasan Teluk Lampung memberikan pengaruh positif mengingat daerah itu terdapat Pelindo II Panjang yang merupakan pelabuhan bongkar muat dan juga ekspor dan impor barang, termasuk pelabuhan peti kemas.

Selain itu juga terdapat banyak perusahaan, baik lingkup kecil, sedang maupun besar sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Lampung, lanjutnya, merupakan provinsi yang menjadi prioritas pengembangan kawasan industri di luar Jawa selain Kalimantan.

Gubernur termuda di Indonesia itu mengatakan bahwa Kementerian Perindustrian telah mengajukan 14 wilayah potensial di luar Pulau Jawa untuk pengembangan kawasan industri baru sesuai program Nawa Cita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, salah satunya Kabupaten Tanggamus.

"Penetapan 14 wilayah ini tidak sembarangan. Ini berdasarkan jalur kapal laut internasional yang melintas di perairan kita," kata Ridho.

Ia mengharapkan dengan adanya pengembangan kawasan industri baru itu akan menumbuhkan ekonomi lokal, mengingat potensi singgah pelayaran yang melintas di wilayah tersebut sangat besar.



Dukungan Pemerintah

Ridho Ficardo mengharapkan pemerintah pusat melalui kementerian terkait dapat mewujudkan pengembangan potensi industri maritim di negeri ini, termasuk di Provinsi Lampung.

"Pengembangan industri maritim ini menjadi salah satu program kerja Pemprov Lampung, sehingga sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat," ujarnya.

Menurutnya, daerah Lampung sudah memulai proses pengembangan industri maritim, seperti pengolahan perikanan dan pembangunan galangan serta pembuatan kapal.

"Belum lama ini kapal perang TNI Angkatan Laut buatan Lampung telah diresmikan, sehingga tidak ada alasan kalau kita bukan berorientasi pada sektor maritim," katanya.

Pengembangan industri maritim, katanya, akan menyinergikan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena bagian-bagiannya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dapat meningkatkan pendapatan warga di Provinsi Lampung.

Gubernur Lampung itu menyatakan, potensi kemaritiman di Lampung cukup besar, sehingga berpeluang untuk menjadi salah satu sektor yang bisa menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau masyarakat sudah sejahtera, tentu warga miskin akan terangkat dan pengangguran bisa dikurangi," ujarnya.

Ia juga berharap dapat lebih bersinergi dengan pemerintah pusat, baik terhadap Presiden dan Wakil Presiden serta menteri-menterinya, agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lancar.



Galangan Kapal

Menurut Gubernur Lampung, keberadaan industri galangan kapal PT Daya Radar Utama Lampung di kawasan industri maritim Teluk Lampung juga diharapkan dapat mendorong perekonomian daerah itu.

"Keberadaan galangan kapal dan industri maritim dapat membangun kejayaan tak hanya di laut tetapi juga seluruh dunia," katanya.

Ia mengaku bangga dengan PT DRU yang dapat menyelesaikan pembangunan kapal penunjang alat pertahahan negara. Selain membantu negara dalam meningkatkan kualitas alat pertahanan bagi kepentingan menjaga kedaulatan, pembangunan kapal tersebut juga memiliki dampak positif sampingan lainnya bagi perekonomian masyarakat Lampung.

Kapal jenis "landing ship tank" (LST), yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Bintuni 520 yang merupakan hasil produksi industri galangan kapal dalam negeri.

"Pengadaan satu unit kapal angkut ini bertujuan untuk mewujudkan kekuatan pokok keamanan dan pertahanan. Kapal angkut tank ini diproyeksikan untuk digunakan oleh jajaran Komando Lintas Laut Militer TNI AL," katanya.

Direktur Utama PT DRU Amir Gunawan mengatakan kapal yang dibangun sejak 2013 itu memiliki kemampuan untuk mengangkut hingga 10 tank Leopard buatan Jerman serta sebanyak 120 kru kapal dan 300 pasukan.

"PT DRU sangat bangga dapat menyelesaikan pembangunan kapal penunjang alat pertahanan negara ini di tengah sulitnya bisnis di sektor industri galangan kapal nasional akibat minimnya order pembangunan kapal baru," katanya.

Selain membantu negara dalam meningkatkan kualitas alat pertahanan negara bagi kepentingan menjaga kedaulatan, pembangunan kapal tersebut juga memiliki multiefek bagi perekonomian masyarakat Lampung.

Kapal tersebut, menurut dia, memiliki spesifikasi, antara lain panjang 120 meter dan mampu bekerja dengan kecepatan hingga 16 knot serta didukung oleh dua unit mesin masing-masing berkapasitas 3.285 Kw.

Amir menjelaskan keberhasilan Indonesia membangun kapal LST pada galangan kapal nasional menunjukkan bahwa industri kapal di Indonesia memiliki kemampuan sumber daya manusia, kapasitas fasilitas, dan teknologi untuk membangun kapal dengan berbagai tipe dan ukuran, termasuk kapal penunjang alat pertahanan negara.

"KRI Teluk Bintuni merupakan 520 merupakan kapal perang pertama yang diproduksi PT DRU dan merupakan kapal ke-268 dari berbagai tipe dan ukuran kapal yang telah dibangun," katanya.

Keberhasilan itu, kata dia, membanggakan sehingga diharapkan pemerintah dapat memberikan kepercayaan kepada PT DRU untuk berpartisipasi dalam membangun alutsista yang dibutuhkan bagi pertahanan nasional sehingga turut andil dalam menunjang perkembangan ekonomi nasional dan khususnya untuk Lampung.




Industri Maritim Tanggamus

Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan menyatakan daerahnya terus menggiatkan pembangunan sektor industri maritim guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Pembangunan industri maritim secara kontinu tentu akan menimbulkan efek positif tersendiri bagi masyarakat di daerah ini," katanya.

Menurut dia, pengembangan sektor ekonomi maritim, seperti pembangunan anjungan dermaga, tentu akan melibatkan banyak unsur dan sektor lainnya.

Penyerapan tenaga kerja yang berasal dari Tanggamus, kata dia, secara tidak langsung bisa membantu masyarakat menjalani kehidupannya secara layak.

"Pembangunan industri maritim terus kami kembangkan, mulai dari persiapan SDM pengelola hingga kapasitas dermaga akan terus ditingkatkan," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mengembangkan industri maritim.

Karena itu, dia mengharapkan Kementerian Koordinator Kemaritiman dapat berkonsentrasi dan fokus pengembangan pada sektor tersebut.

"Sekolah maritim yang dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah lama berdiri di daerah ini, bahkan sekarang telah dijalin kerja sama dalam upaya peningkatan kualitas SDM yang bisa mengelola sektor maritim secara lebih baik," ujarnya.

Bupati Tanggamus itu pihaknya peduli untuk melakukan pengembangan kawasan industri maritim, bahkan telah dibangun galangan kapal.

"Sebagian besar wilayah di daerah ini merupakan kepulauan sehingga memerlukan jembatan kapal nusantara yang dapat menghubungkan antara satu pulau dengan pulau lainnya," kata dia.

Ia melanjutkan, penghubung ini tentunya bukan hanya jembatan melainkan kapal-kapal yang disiapkan sebagai alat transportasi, sehingga seluruh lini masyarakat akan tergabung serta turut serta dalam pembangunan wilayah tersebut.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan pdan Kementerian Kelautan Perikanan (BPSDMKP-KKP) Suseno Sukoyono beberapa waktu lalu mengapresiasi upaya pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus melaksanakan pembangunan industri maritim atau kelautan.

"Industri maritim ini akan sangat penting kaitanya dengan pengembangan sumber daya manusia sebagai pengelolanya, sehingga dengan adanya kerja sama antara Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) dengan pemkab tentu akan mempercepat langkah perubahan pembangunan tersebut," ujarnya.

Menurutnya, upaya pemkab dalam pengembangan sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu langkah konkrit untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

Apalagi, lanjutnya, visi pembangunan industri maritim ini berkaitan dengan pengembangan visi dari Presiden mengusung pembangunan Indonesia maritim.

"Kita sama-sama mengetahui bahwa negeri ini sebagian besar wilayahnya merupakan perairan maupun kepulauan sehingga perlu adanya keseriusan dari pemerintah setempat guna menunjang kebijakan pusat," kata dia.

Ia juga meyakini dengan adanya SUPM sebagai salah satu sarana penunjang serta penyiapan SDM yang memiliki pengetahuan lebih guna pengembangan kawasan industri maritim.

"Saya juga melihat tingginya kepedulian Pemkab Tanggamus dalam mewujudkan pembangunan kawasan industri maritim yang saling bersinergisitas antara masyarakat nelayan dan lainnya," kata Suseno.

***1***