Changsha (Antara/Xinhua-OANA) - Topan Trami, topan ke-12 yang menerjang China tahun ini, mempengaruhi 361.000 orang di Provinsi Hunan di China Tengah dan 30.900 dari mereka adalah orang yang meninggalkan rumah mereka, kata pemerintah setempat pada Sabtu.
Topan tersebut membawa hujan badai terutama ke beberapa bagian tenggara dan timur Hunan. Satu kotapraja di Kota Zixing menerima curah hujan paling banyak, 281,9 milimeter, kata pusat meteorologi provinsi itu di dalam satu pernyataan.
Hujan tersebut menimbulkan kekacauan di 14 kabupaten, kota besar dan kabupaten, mempengaruhi 361.000 warga dan memaksa 30.900 di antara mereka mengungsi, kata pernyataan tersebut.
Sementara itu, 13.350 hektare tanaman rusak dan 150 rumah roboh.
Hujan lebat juga membuat permukaan air di beberapa sungai lokal naik di atas tanda peringatan serta memaksa sebagian sungai mengalirkan air ke beberapa bendungan besar, kata pernyataan tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
Hujan tersebut diramalkan reda pada Sabtu, saat topan itu bergerak ke luar Hunan, katanya.
Hujan badai yang dibawa oleh Topan Trami juga telah melanda Provinsi Zhejiang dan Fujian di pantai tenggara negeri itu, sehingga mempengaruhi 1,4 juta orang dan memaksa dipindahkannya 351.000 orang, kata Kementerian Urusan Masyarakat pada Jumat (23/8).
Topan Trami memasuki daratan di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, Kamis pagi (22/8) dan melemah jadi depresi tropis di Provinsi Jiangxi --yang bertetangga.
Penerjemah: Chaidar.
Topan Pengaruhi 360.000 Warga China
Banjir akibat luapan Sungai. (ANTARA FOTO LAMPUNG Dok/Roy Baskara).
Sementara itu, 13.350 hektare tanaman rusak dan 150 rumah roboh."
