BI: Harga Pangan di Lampung Semakin Terkendali

id arief hartawan dan tpdi, kepala bank indonesia, perwakilan lampung, arief hartawan, inflasi

BI: Harga Pangan di Lampung Semakin Terkendali

Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Arief Hartawan (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi lampung mengatakan bahwa memasuki minggu ketiga bulan Ramadhan 1438 Hijriah, harga barang dan jasa terutama bahan pangan semakin stabil dan terkendali bahkan mencatat tren turun.

"Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per 15 Juni 2017, sebagian besar komoditas pangan turun," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Arief Hartawan di Bandarlampung, Jumat (16/6).

Ia mengatakan bahan pangan itu seperti daging ayam ras, daging sapi, cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih dan gula pasir mencatat penurunan harga yang cukup signifikan dibandingkan awal bulan Juni 2017.

Menurut dia, harga komoditas daging ayam ras yang pada awal bulan mencatatkan harga sebesar Rp27.525 per ekor, pada saat ini harganya telah turun 5,9 persen.

Daging sapi juga turun 1,04 persen menjadi Rp118.750 per kilogram dari Rp120.000 per kg. Sama halnya dengan komoditas cabai merah keriting dan cabai rawit merah yang turun cukup signifikan yakni 24 persen dan 16 persen menjadi masing-masing berada di posisi Rp19.750 per kg dan Rp52.500 per kg dari sebesar Rp26.000 per kg dan Rp62.500 per kg.

Bawang merah dan bawang putih juga turut mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Bawang merah tercatat turun 1,65 persen sementara bawang putih tercatat turun dari Rp49.000 menjadi Rp42.000 per kg atau turun sebesar 14,28 persen.

Komoditas gula pasir juga mencatat penurunan harga sebesar 0,45 persen menjadi berada di posisi Rp13.750 per kg dari Rp13.812 per kg. Di samping komoditas tersebut, harga-harga komoditas lainnya seperti beras dan minyak goreng juga tercatat stabil.

Arief yang juga Ketua TPID Lampung itu mengatakan berdasarkan pemantauan dari PIHPS (http: hargapangan.co.id), penurunan harga pangan terjadi baik di Kota Metro maupun Kota Bandar lampung, dengan koreksi terbesar terjadi di Kota Bandarlampung.

Perkembangan harga, kata Arief ini tidak terlepas dari upaya keras yang dilakukan TPID Provinsi Lampung, dan kabupaten/kota serta Bulog yang sampai dengan saat ini masih menyelenggarakan operasi pasar, pasar murah dan pasar subsidi guna menjaga harga terus stabil dan terkendali.

"Apresiasi yang sebesar-besarnya juga diberikan kepada Satgas Pangan yang juga berupaya keras dalam hal memastikan kelancaran distribusi dan mitigasi adanya penimbunan bahan pangan," ujarnya.

Pihak lainnya seperti Pertamina dan Hiswana Migas diharapkan juga mampu mengendalikan pasokan komoditas administered prices seperti BBM dan elpiji sehingga pada bulan ini diharapkan tidak terjadi kelangkaan pasokan yang berakibat pada kenaikan harga.

TPID, menurutnya, meyakini apabila upaya-upaya tersebut secara konsisten terus dilakukan, harga pangan di Lampung akan kembali terkendali.

Masyarakat tidak perlu khawatir mengingat pasokan pangan di Lampung saat ini jumlahnya sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dipastikan kondisi pasokan dalam jumlah yang sangat memadai.

"TPID dan pihak terkait tetap memonitor perkembangan harga-harga secara harian dan terus memperkuat pemantauan ketersediaan pasokan serta memastikan kelancaran distribusi bahan pokok sehingga stabilitas harga-harga tetap terjaga," tambah Arief.   (Ant)