Lampung Tuan Rumah ASEAN Heritage Parks Committe V

id ASEAN Heritage Parks Committe di Lampung, ASEAN Heritage Park Lampung, ASEAN Heritage Park

Lampung Tuan Rumah ASEAN Heritage Parks Committe V

Plt Sekdaprov Lampung Sutono (tengah) berfoto bersama peserta, usai membuka ASEAN Heritage Parks Committee V, di Bandarlampung, Senin (25/7). (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-Diskominfo Lampung)

ASEAN Heritage Parks merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik dan bernilai tinggi.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Provinsi Lampung menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN Heritage Parks Committee V yang berlangsung 25 hingga 27 Juli 2016 dan diikuti 39 peserta dari 10 negara di Asia Tenggara.

Pelaksana Tugas Sekda Provinsi Lampung Sutono mewakili Gubernur Lampung M Ridho Ficardo membuka secara resmi ASEAN Heritage Parks (AHP) Committee ke-5 itu, di Hotel The7 Bandarlampung, Senin.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh 10 negara ASEAN, para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, anggota Forkopimda Lampung, wakil perguruan tinggi, para kepala balai besar taman nasional, Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Tim ACB  (ASEAN Centre for Biodiversity) dan Organisasi Pamer SCB.

Salah satu pembahasan penting pertemuan ini adalah merekomendasikan penetapan wilayah konservasi menjadi kawasan ASEAN Heritage, sehingga dapat menyelamatkan keanekaragaman hayati di Asia Tenggara.

Tachrir Fathoni, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan bahwa pertemuan ini memiliki nilai penting dan sangat unik untuk tingkat ASEAN.

Tachrir yang mendampingi Roberto V Oliva, Executive Director ASEAN Centre for Biodiversity menjelaskan bahwa komite ini merupakan kumpulan lembaga pemerintah dan nonpemerintah dari seluruh wilayah ASEAN untuk merekomendasikan kawasan di wilayah Asia Tenggara yang berstatus sebagai ASEAN Heritage.

Event ini diikuti sekitar 39 anggota komite dari 10 negara di Asia Tenggara.

Menurut dia, pertemuan ini merupakan pertemuan tiga tahunan yang diselenggarakan oleh ASEAN Centre for Biodiversity (ACB). Dalam pertemuan ini dibahas tentang penentuan bakal lokasi yang akan ditetapkan sebagai ASEAN Heritage Park sekaligus evaluasi atas perlakuan terhadap wilayah yang sudah ditetapkan sebagai ASEAN Heritage.

Rekomendasi dari ASEAN Heritage Parks Commitee itu akan dibawa ke pertemuan tingkat menteri ASEAN di Myanmar pada Oktober mendatang, dengan salah satu agenda adalah penetapan status ASEAN Heritage Park, kata Tachrir lagi.

ASEAN Heritage Parks merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik dan bernilai tinggi.

ASEAN Heritage Parks merupakan penghargaan tertinggi terhadap pentingnya perlindungan suatu kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Saat ini sudah 37 titik di Asia Tenggara yang ditetapkan dengan status sebagai ASEAN Heritage Park. Empat dari 37 lokasi tersebut berada di Indonesia, yaitu Taman Nasional Gunung Leuseur, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Lorenz Papua, dan Taman Nasional Way Kambas Lampung.

Pertemuan Komite ASEAN Heritage Parks ke-5 yang berlangsung tiga hari di Lampung ini, dengan puncak acara akan dilaksanakan di Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur pada Rabu (27/7).

Acara tersebut merupakan puncak pertemuan sekaligus launching Taman Nasional Way Kambas sebagai ASEAN Heritage Park sesuai penetapan ASEAN Ministerial Meeting on The Enviroment pada 28 oktober 2015 di Hanoi Vietnam.