Militer AS akan tetap patroli di Laut China Selatan

id Konflik Laut China Selatan,Militer AS akan tetap patroli di Laut China Selatan

Militer AS akan tetap patroli di Laut China Selatan

USS Dwight D Eisenhower (wikipedia.org)

Beijing (Antara/Reuters) - Pasukan Amerika Serikat tetap bergiat di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional, kata Kepala Operasi Angkatan Laut AS John Richardson, Rabu, saat mengunjungi pangkalan angkatan laut China.
        
China menolak mengakui keputusan pengadilan arbitrase di Denhaag, yang membatalkan klaimnya atas kepemilikan sebagian besar perairan di laut itu. Negara tersebut juga tak melibatkan diri dalam persidangan itu, yang gugatannya diajukan Filipina.
        
Negeri Tirai Bambu itu berulang kali menyalahkan AS karena dianggap sebagai penyebab masalah di Laut China Selatan, perairan strategis dilalui kapal dagang senilai lima triliun dolar AS per tahun.
        
China, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam ikut mengklaim kepemilikan atas perairan itu. Namun, China membuat klaim paling besar.
        
AS sempat cukup bebas berpatroli di sekitar pulau yang dikuasai China, hingga membuat Beijing marah, pasalnya, negara itu telah meningkatkan pertahanan militernya di sana.
        
Richardson dikabarkan menemui Yuan Yubai, komandan Armada Kapal Laut Utara China.
        
Ia menekankan "pentingnya operasi militer aman dan sesuai hukum di Laut China Selatan, juga di wilayah operasi profesional angkatan laut lain", kata angkatan laut AS.
        
Militer AS akan tetap berlayar, terbang, dan beroperasi di wilayah manapun sesuai ketentuan hukum internasional, tambah Richardson.
        
"Angkatan laut AS akan lanjut menggelar operasi rutin sesuai hukum di seluruh dunia, termasuk di Laut China Selatan demi melindungi hak, kebebasan, dan menjamin penggunaan taat hukum untuk akses perairan dan udara bagi semua pihak. Hal itu tidak akan berubah," katanya.
        
Richardson mengatakan, ia mendukung penguatan hubungan antar kedua angkatan laut.
        
"Namun, saya akan terus menilai dukungan terhadap hubungan yang profesional dan aman di perairan itu. Dalam konteks ini, kita harus melihat tindakan yang diperbuat, bukan sekadar kata yang diucap," tambahnya.
        
AS memrotes manuver "tak aman" pesawat dan kapal China saat membuntuti pesawat, juga kapal AS, khususnya kala melintas di Laut China Selatan.