Bandarlampung (ANTARA) - Komandan Guskamala Koarmada I Laksamana Pertama TNI Tony Hardijanto mengatakan bahwa Operasi Trisila 2024 merupakan upaya menjaga kedaulatan dan keamanan laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan Operasi Trisila ini, secara internal perairan NKRI, kita mendapatkan keyakinan dan rasa aman dari keamanan laut (Kamla)," kata Laksamana TNI Tony Hardijanto selaku Dansatgas Operasi Trisila, di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Terlebih, lanjut dia, posisi geografis Indonesia yang strategis dengan wilayah laut yang luas memiliki tantangan, ancaman dan kerawanan yang tinggi.
"Gelar operasi militer di laut ini sebagai upaya memperkuat penegakan hukum, membuat efek gentar atau “Deterrent Effect” secara geostrategis, membina kemampuan tempur, dan membina potensi maritim," kata dia.
Menurutnya, dengan terjaganya keamanan laut serta kedaulatannya, hal itu dapat digunakan oleh nelayan dan masyarakat Indonesia yang notabene-nya adalah negara kepulauan.
"Sehingga dengan Operasi Trisila ini, kegiatan-kegiatan apapun yang sifatnya ada di laut, mendapatkan rasa aman dalam lingkup keamanan laut," kata dia
Baca juga: TNI AL Lanal Dumai gagalkan aksi pencurian di atas kapal asing di Selat Malaka
Tony Hardjianto juga mengatakan bahwa dalam Operasi Trisila 2024 ini, pihaknya mengerahkan 577 prajurit, pesawat, kapal angkut tank KRI Teluk Celukanbawang-532, dua kapal patroli, satu kapal perusak kawal rudal, dua perusak kawal, dua Fast Patrol Boat, 100 pasukan Marinir, tiga tank, lima kendaraan pendarat taifib, tiga perahu karet, dan tiga helikopter.
"Sehingga keyakinan bahwa kedaulatan NKRI di laut kita dapatkan. Kemudian ada dua keluaran dari kegiatan ini yakni penegakkan hukum di laut dan kedaulatan di laut," kata dia.
Dia pun mengungkapkan bahwa Operasi Trisila ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, pertama Tahap 1 di Wilayah Koarmada I, Tahap 2 di Wilayah Koarmada II , Tahap 3 di Wilayah Koarmada III dan akan berlangsung selama 2024.
"Operasi Trisila 2024 ini merupakan implementasi dari Operasi Armada TNI Angkatan Laut. Selain menjaga keamanan dan kedaulatan laut di seluruh wilayah NKRI. Kegiatan ini juga untuk menggali potensi maritim yang ada di daerah yang akan dikunjungi," kata dia.
Baca juga: TNI AL ledakkan enam titik ranjau peninggalan perang dunia di Perairan Kaltara
Baca juga: TNI AL siapkan kapal angkut logistik Pemilu 2024
Baca juga: TNI AL dan Pemkot Bandarlampung gotong royong bersihkan Kali Kunyit